Liga Indonesia

Curahan Hati Kiper Borneo FC Terkait Ketidakpastian Nasib Liga 1 2020

Selasa, 19 Januari 2021 11:35 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Indra Citra Sena
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Diky Indriyana melawan Cristian Gonzales. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Diky Indriyana melawan Cristian Gonzales.

INDOSPORT.COM - Kiper Borneo FC, Mochammad Diky Indriyana, berharap PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi bisa segera memutuskan nasib Liga 1 2020. Pasalnya, klub dan pemain sudah terkatung-katung tanpa kejelasan selama 10 bulan terakhir.

Seperti diketahui, Liga 1 2020 ditangguhkan akibat terdampak pandemi virus corona. Setelahnya, kompetisi tak kunjung dilanjut karena tidak ada izin keramaian dari pihak kepolisian hingga kini.

Situasi tersebut membuat sebagian besar klub peserta mulai membubarkan skuatnya karena kesulitan membayar gaji pemain tanpa ada pemasukan sama sekali. 

"Saya juga bingung harus bilang apa dan bagaimana karena kondisi juga mungkin lagi seperti ini (pandemi)," ungkap Mochammad Diky Indriyana, Selasa (19/1/21).

"Di samping itu, kami sebagai pemain dan klub perlu kejelasan dari pihak operator (PT LIB) terkait kelanjutan kompetisi. Jangan terus menggantung seperti ini. Kasihan semua klub yang terus menunggu ketidakpastian ini," cetusnya.

PT LIB dilaporkan telah menggelar rapat dengan 18 klub peserta Liga 1, termasuk Borneo FC, pada pekan lalu. Hasilnya, mayoritas klub setuju agar kompetisi musim 2020 dihentikan lalu memulai dengan musim baru 2021.

Akan tetapi, semua keputusan terkait nasib Liga 1 2020 tergantung pada hasil rapat Exco PSSI yang akan digelar pekan ini. Bisa saja federasi menghentikan musim 2020 dan menyiapkan musim baru atau ada opsi lain.

"Harapan saya semoga operator dan pihak-pihak terkait bisa secepatnya memberi kepastian kapan digulirkannya Liga 1. Walaupun harus dengan protokol kesehatan, yang penting semuanya ada kejelasan aja buat kita semua," pungkas Diky Indrayana.

Selama libur kompetisi, Diky tetap mengemban kewajibannya dengan terus berlatih dan menjaga kondisi fisik di kampung halaman. Ia memanfaatkan waktu luang untuk berkumpul dengan keluarga.