In-depth

Apakah Sudah Saatnya Harry Kane Cabut dari Tottenham Hotspur?

Minggu, 31 Januari 2021 17:26 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Neil Hall/PA Images via Getty Images
Harry Kane saat bersama pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho. Copyright: © Neil Hall/PA Images via Getty Images
Harry Kane saat bersama pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho.

INDOSPORT.COM - Akan seperti apa kelanjutan karier Harry Kane di Tottenham Hotspur? Apakah sang pentolan tim akan hengkang dalam waktu dekat, ataukah ia bakal memilih pensiun di klub Liga Inggris asal London tersebut?

Jika membahas nama Harry Kane, mungkin ada dua hal yang bakal terbesit di pikiran, yakni Tottenham Hotspur dan Timnas Inggris. Tentu stigma itu tidak dapat disalahkan, mengingat pemain yang satu ini memang identik dengan dua kubu tersebut.

Saking melekatnya imej Spurs dan The Three Lions pada sosok Kane, rasanya bakal sulit membayangkannya membela tim lain. Ia mungkin tidak akan berpindah Timnas maupun kewarganegaraan, tapi klub? Siapa yang tahu.

Namun untuk saat ini, Kane harus menepi sementara dari lapangan hijau karena cedera. Bukan hanya satu, ia mengalami gangguan pada dua engkelnya, sehingga perlu mendapat penanganan medis yang lebih serius.

Cedera ini merupakan ‘musibah’ yang terjadi ketika Tottenham Hotspur menghadapi Liverpool pada 29 Januari lalu. Kane mendapat tekel keras dari Thiago Alcantara dan Jordan Henderson hingga membuat Jose Mourinho meradang.

Berbicara soal Mourinho, di bawah asuhannya, Kane sukses menciptakan kerja sama yang apik dengan rekannya, Son Heung-min. Mereka menjadi duo yang disegani dan begitu mengancam bagi siapa pun lawan Spurs.

Akan tetapi, kekalahan kontra Liverpool tempo hari seolah menunjukkan bagaimana Mourinho gagal mengeluarkan ambisi anak asuhnya di lapangan, di tengah status mereka sebagai salah satu penantang gelar juara Liga Inggris.

Bagi seorang Harry Kane yang tercatat telah membela Tottenham Hotspur sejak remaja, mentas dari tim junior menuju senior, hingga kini menjadi salah satu ikon klub, penantian bukanlah sebuah barang baru.

Bertahun-tahun ia bertahan, bertahun-tahun pula ia menyaksikan The Lilywhites berjuang namun tidak kunjung meraih trofi Liga Inggris. Dalam kurun waktu lima musim terakhir, raihan terbaik mereka adalah peringkat dua pada 2016-2017.

Jika Tottenham Hotspur terus-terusan berkutat sebagai ‘tim hore’ para klub besar Liga Inggris, yang sudah terbiasa menghuni posisi enam atau tujuh besar, kira-kira sampai kapan kesabaran Harry Kane akan bertahan?

Mungkin pertanyaan ini sudah sering terlintas di benak para penikmat sepak bola. Tidak ada yang tahu apa isi kepala Kane dan apakah ia punya niat, meski kecil sekalipun, untuk pergi dari klub yang telah lama dibelanya.

Pertanyaan yang sama bisa jadi tengah dipikirkan pula oleh Kane saat ini. Sembari menyembuhkan cederanya, ia mungkin berpikir apakah harus menyudahi kariernya di Tottenham Hotspur musim panas ini.

Real Madrid atau Barcelona pun punya potensi besar memboyong Kane dengan nilai tinggi. Daniel Levy kemungkinan besar akan sulit menolak jika ada tawaran menggiurkan yang mendarat di atas mejanya.

Terlebih lagi, ketika Spurs masih berkutat dengan situasi finansial usai pandemi Covid-19 ditambah biaya operasional stadion anyar mereka yang pastinya tidak sedikit.

Selama membela Spurs, Kane belum merasakan manisnya gelar bergengsi. Yang paling mendekati paling hanya runner-up Liga Champions pada musim 2018-2019 saat dikalahkan Liverpool di partai final.

Keringnya lemari trofi Kane saat berseragam Spurs ini bisa membawa dua kemungkinan terhadap nasib sang pemain, yakni pergi untuk mencari rumput yang lebih hijau atau bertahan lebih lama dengan kesabaran level dewa.

Dalam sepak bola, memang ada beberapa hal yang tidak kalah penting dari sekadar memborong gelar, yakni menjadi legenda klub. Siapa tahu Harry Kane bisa menjadi penerus Jimmy Greaves, sang top skor klub sepanjang masa.

Apa pun itu, segala keputusan ada di tangan sang pemain.