In-depth

Manchester United Masih Malu-Malu Tantang Gelar Liga Inggris

Senin, 1 Februari 2021 21:46 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Twitter @ChampionsLeague
Manchester United sepertinya belum siap menantang gelar juara Liga Inggris musim ini, kata Roy Keane. Copyright: © Twitter @ChampionsLeague
Manchester United sepertinya belum siap menantang gelar juara Liga Inggris musim ini, kata Roy Keane.

INDOSPORT.COM - Manchester United sepertinya masih belum siap menantang gelar juara Liga Inggris musim ini. Demikian menurut salah satu legenda mereka, Roy Keane.

Sampai tulisan ini dibuat, Manchester United berada di peringkat dua klasemen sementara Liga Inggris 2020-2021. Mereka meraih 41 poin dari 21 pertandingan namun ditempel ketat oleh Liverpool dan Leicester City.

Skuat asuhan Ole Gunnar Solskjaer sempat merasakan kenikmatan berada di puncak klasemen beberapa waktu lalu, namun sayangnya semua itu tidak bertahan lama. Mereka cenderung mulai membuang poin-poin berharga.

Meski berhasil menundukkan Liverpool di ajang Piala FA, Manchester United setelahnya kalah di tangan Sheffield United, namun pertandingan imbang kontra Arsenal-lah yang ternyata menjadi perhatian utama Roy Keane.

Pertanyaan frontal pun mulai muncul di benaknya, apakah mantan klubnya tersebut sudah siap menjadi penantang gelar Liga Inggris musim ini. Ada kekhawatiran tersendiri yang menggelayuti Keane.

“Saya sampai menggaruk kepala ketika melihat United. Mereka membuat saya cemas, mereka hampir kehilangan kepercayaan untuk terus maju dan memenangkan pertandingan (lawan Arsenal),” ujar Keane kepada Sky Sports.

Keane berargumen bahwa Arsenal sebenarnya tim yang bisa dikalahkan tempo hari lantaran bermain tanpa kehadiran beberapa andalannya. Ia bahkan secara terang-terangan menyebut The Gunners layak berbagi poin dengan Manchester United.

Seperti yang sudah disaksikan banyak orang, Manchester United sempat memuncaki klasmen sementara Liga Inggris belum lama ini. Keane pun mempertanyakan ke mana tim yang berhasil meraih hasil apik tersebut.

Mendadak, mereka hilang begitu saja walaupun The Red Devils tidak mengalami penurunan drastis di klasemen. Di mata Keane, kemungkinan besar ada kecemasan dalam diri para peman asuhan Solskjaer.

“Ketika mereka di atas, orang-orang lalu bertanya apa mereka siap melawan Manchester City. Sepertinya pemain hampir ketakutan menghadapi tantangan itu, saya tidak yakin mereka siap,” ucap Keane lagi.

Penerawangan Roy Keane tersebut mungkin cukup beralasan mengingat Manchester United adalah salah satu klub besar di sepak bola Inggris. Ekspektasi tinggi selalu menemani ke mana pun mereka pergi.

Selain itu, dalam kurun waktu beberapa waktu belakangan, Manchester United bisa dibilang cukup jarang meraih status penantang utama gelar Liga Inggris, terutama setelah kepergian Sir Alex Ferguson.

Baru di tangan Ole Gunnar Solskjaer harapan tersebut perlahan-lahan tumbuh dan berkembang, meski belum terlihat hasilnya. Tahu-tahu musim ini mereka memuncaki klasemen sementara, menyaingi juara musim lalu, Liverpool.

Perang dua klub ini di papan atas pun baru pertama kali terjadi setelah bertahun-tahun lamanya. Tidak mengherankan apabila euforia dan ekspektasi publik kemudian menggeliat dengan begitu kencangnya.

Apakah kekhawatiran Keane ini ada kaitannya dengan skuat Manchester United yang belum siap kembali ke jalur juara dengan segala hiruk-pikuk yang diciptakan publik? Tentu hanya waktu yang bisa menjawabnya.

Terlepas dari hal itu, The Red Devils sudah selayaknya mempertahankan konsistensi dan tidak membuang poin penting entah itu melawan tim-tim kecil maupun besar. Karena apa pun itu, hasil akhir adalah yang utama.

Selama enam musim terakhir, Manchester United mengakhiri gelaran Liga Inggris di posisi yang berubah-ubah di klasemen. Ada kalanya mereka finis dan menempel sang juara di peringkat dua, namun pernah pula berada di wilayah enam besar.

Salah satu pencapaian signifikan dari kehadiran Solskjaer di Manchester United sendiri adalah perolehan mereka pada musim 2019-2020. Tahun lalu, sang manajer membawa The Red Devils finis di peringkat tiga.

Ini merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri lantaran Manchester United memang mengalami kemerosotan yang lumayan pada musim 2018-2019. Setelah menjadi runner-up pada 2017-2018, mereka malah terjun bebas ke peringkat enam dan harus berlaga di Liga Europa.

Jika memang apa yang dikatakan Roy Keane adalah masalah dan penghambat utama Manchester United menuju takhta Liga Inggris musim ini, artinya yang harus diperbaiki Solskjaer adalah mentalitas para pemain.

Sebagai tambahan yang juga tidak kalah pentingnya, Solskjaer sebaiknya segera menemukan figur pemimpin untuk para pemainnya. Mereka tidak memiliki sosok tersebut untuk waktu yang cukup lama.