In-depth

Sampai Bisa Ubah Format, Ancaman Tersembunyi Intai Liga Champions 2020-2021

Sabtu, 6 Februari 2021 17:12 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© INDOSPORT
Ancaman serius tengah mengintai penyelenggaraan Liga Champions Eropa musim 2020-2021, saat ini dua klub sudah mulai jadi korban. Copyright: © INDOSPORT
Ancaman serius tengah mengintai penyelenggaraan Liga Champions Eropa musim 2020-2021, saat ini dua klub sudah mulai jadi korban.

INDOSPORT.COM - Ancaman serius tengah mengintai penyelenggaraan Liga Champions Eropa musim 2020-2021, saat ini dua klub sudah mulai jadi korban. 

Babak 16 besar Liga Champions 2020-2021 bakal segera digelar kurang dari dua pekan lagi. Publik sepak bola Eropa pun bakal kembali menyaksikan pertarungan-pertarungan besar antarklub elite Eropa dan para bintang. 

Namun, di tengah euforia tersebut, ada ancaman tersembunyi yang tengah mengintai kompetisi Liga Champions musim ini. Ya, apalagi kalau bukan badai COVID-19. 

Kurang dari dua pekan sebelum kick-off, beberapa laga besar terancam bakal ditunda. Baru-baru ini klub sepak bola Inggris, liverpool, dilarang datang bermain di Jerman. 

The Reds dilarang terbang ke Jerman menyusul adanya aturan pembatasan berpergian dari negara tersebut. Laga antara Liverpool vs RB Leipzig di Red Bull Arena pun kini dalam ketidakpastian.

Dipilihnya Inggris secara khusus disebabkan oleh lonjakan tinggi kasus COVID-19 di negara tersebut. Apalagi, terdapat varian virus baru yang telah ditemukan. 

Situasi ini jelas akan mengganggu persiapan Liverpool jelang laga melawan Leipzig. Kedua belah pihak dibantu oleh UEFA pun tengah mencari jalan tengah dari persoalan ini. 

© Lars Ronbog / FrontZoneSport via Getty Images
Momen laga Midtjylland vs Liverpool di Liga Champions Copyright: Lars Ronbog / FrontZoneSport via Getty ImagesMomen laga Midtjylland vs Liverpool di Liga Champions

Namun begitu, hal yang sama tidak ditemukan pada kunjungan tim-tim dari Italia. Tim Jerman lainnya, Bayern Munchen, diizinkan untuk menjamu Lazio di Allianz Arena pada leg pertama Liga Champions.  

Kondisi di Italia saat ini sudah jauh lebih baik ketimbang Inggris di aman angka positif COVID-19 terus menurun. Jika tak ada aral melintang, Lazio bisa melangsungkan pertandingan leg pertama dan leg kedua. 

Paksa Ubah Format

Situasi ini jelas tidak ideal bagi RB Leipzig. Secara teknis, klub kuda hitam Bundesliga itu terancam kalah WO. 

Namun begitu, UEFA diyakini tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Untuk itu sejumlah lokasi pun tengah dipertimbangkan. 

Keputusan resmi akan diambil oleh UEFA dalam waktu dekat. Daily Mail mengabarkan, Stadion Puskas Arena di Hungaria menjadi favorit sebagai lokasi leg pertama laga RB Leipzig vs Liverpool. 

© Twitter@ChampionsLeague
Selebrasi pemain Bayern Munchen setelah menang atas PSG di final Liga Champions 2020. Copyright: Twitter@ChampionsLeagueSelebrasi pemain Bayern Munchen setelah menang atas PSG di final Liga Champions 2020.

Stadion legendaris Eropa tersebut musim ini sudah menggelar dua pertandingan Liga Champions antara Ferencvaros menghadapi Barcelona dan Juventus. Laga Piala Super Eropa 2020 antara Bayern Munchen vs Sevilla lalu juga digelar di stadion ini. 

Jika opsi ini tidak jadi dipilih, maka kemungkinan terburuknya, UEFA akan kembali merubah format Liga Champions 2020-2021 menjadi satu leg. Apalagi, apa yang menimpa Leipzig dan Liverpool berpotensi dirasakan juga oleh partai-partai lainnya. 

© Matthew Ashton - AMA/Getty Images
Para pemain Lyon merayakan gol kontra Manchester City di laga perempatfinal Liga Champions 2019/20, Minggu (16/08/20) dini hari WIB. Copyright: Matthew Ashton - AMA/Getty ImagesPara pemain Lyon merayakan gol kontra Manchester City di laga perempatfinal Liga Champions 2019/20 yang digelar satu leg di tempat netral. 

Saat ini ada dua tim asal Inggris yang juga masih bersaing di Liga Champions. Mereka adalah Manchester City dan Chelsea.

Man City bahkan juga harus bertandang ke Jerman untuk menghadapi Borussia Moenchengladbach di leg pertama nanti. Sementara Atletico Madrid kini tengah berusaha mencari kandang alternatif untuk menjamu Chelsea. 

Dan potensi pelarangan ini akan terus ada seiring kompetisi berlanjut ke babak perempatfinal dan semifinal nanti. UEFA dan publik sepak bola dunia pun harus bersiap menerima kenyataan jika Liga Champions musim ini bakal digelar dengan sistem satu leg seperti musim lalu.