In-depth

Kenedy: Permata Brasil yang Dibuang Chelsea dan Berkilau di Spanyol

Jumat, 19 Februari 2021 10:52 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Sky Sports
Kenedy bercanda dengan nada rasis saat berada di China. Copyright: © Sky Sports
Kenedy bercanda dengan nada rasis saat berada di China.
Pembuktian Kenedy untuk Hapus Sematan 'The Next Lucas Piazon'

Perjalanan Kenedy sebagai pemain dirasa hampir gagal total usai bergabung dengan Chelsea. Anggapan itu lahir karena memang The Blues dikenal banyak mematikan pemain muda potensial.

Namun, Kenedy datang dengan tekad kuat ke Chelsea dan ingin membuktikan kapasitasnya meneruskan rekam jejak pemain Brasil yang sukses di Eropa.

Harapan itu datang di awal kepindahannya. Ia langsung masuk ke skuat utama Chelsea arahan Jose Mourinho usai diboyong dari Fluminense.

Meski berposisi sebagai winger, ia rela ditempatkan sebagai bek kiri demi memenuhi impiannya untuk meneruskan kiprah pemain Brasil yang sukses di Eropa.

Singkat kata, perjalanan musim perdananya terbilang mulus kendati di musim itu pula Chelsea dalam periode terburuknya sejak diakuisisi Roman Abramovich.

Pada awal musim 2016/17 seiring kedatangan Antonio Conte, Kenedy pun akhirnya dipinjamkan ke Watford. Namun, peminjaman hanya berlangsung selama enam bulan saja karena cedera yang membuat ia dipulangkan ke Chelsea.

Alhasil, ia pun disertakan ke skuat utama. Namun, cedera tak membuatnya punya banyak kesempatan bermain. Gelar Liga Inggris yang didapat Chelsea di musim itu pun terasa hambar bagi Kenedy yang memang merasa tak memberikan kontribusi apapun.

Usai sembuh, ia pun masuk skuat utama Chelsea di musim 2017/18. Sayangnya, Conte tak terpikat dengan kemampuannya sehingga dilepas ke Newcastle United dengan status pinjaman pada Januari 2018 yang berlanjut hingga musim 2018/19 usai.

Namun, selama satu setengah musim bersama Newcastle, pemain berusia 25 tahun  tersebut tetap tak mampu tampil apik di Inggris.

Hingga akhirnya pada 2019/20, Chelsea membuangnya ke Spanyol. Saat itu, Getafe menjadi pelabuhan pertamanya.

Pelan tapi pasti, Kenedy mulai menunjukkan potensinya kembali. Musim 2019/20 ia jalani dengan apik di mana torehan golnya meningkat seiring kembalinya ia ke posisi awalnya saat bermain yakni di sektor sayap penyerangan.

Peminjaman di Getafe pun membuat tim Spanyol lainnya yakni Granada meminati jasanya. Proposal peminjaman di awal musim 2020/21 pun dilayangkan dan langsung diterima oleh Chelsea.

Meski musim 2020/21 belum usai sepenuhnya, Kenedy seperti menunjukkan dirinya cocok dengan sepak bola Spanyol di mana kontribusinya meningkat drastis sejak datang ke Eropa.

Di Granada, Kenedy selalu menjadi andalan dan bermain hampir setiap pekan dengan total 30 penampilan atau selama 1661 menit bermain di segala ajang.

Banyaknya penampilan yang ia buat pun berbanding lurus dengan torehannya. Kenedy sejauh ini telah mencetak 13 gol atau assist (7 gol dan 6 assist) di segala ajang.

Catatan ini sendiri menjadikannya pemain Brasil kedua yang memiliki kontribusi gol terbanyak dari 5 liga teratas di segala ajang. Kenedy hanya kalah dari Neymar (17G/A) dan unggul dari Roberto Firmino serta Joao Pedro.

Catatan itu sejatinya cukup untuk membuktikan bahwa ia bukanlah Lucas Piazon kedua yang bisa terus dipinjamkan Chelsea tanpa sedikitpun mendapat perhatian.

Catatan itu pula cukup untuk membuat Chelsea meliriknya kembali. Bisa jadi Kenedy terus dicampakkan oleh pelatih-pelatih The Blues sebelumnya.

Namun, apa yang ia torehkan bersama Granada bisa saja membuat Chelsea merekomendasikannya ke Thomas Tuchel yang mungkin saja mengapresiasi gaya bermainnya saat pramusim jelang musim baru 2021/2022.