Liga Champions

Jika Gagal Lolos ke Liga Champions, Juventus di Ambang Alami Kerugian Besar

Rabu, 7 April 2021 10:16 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
© (Photo by Enrico Locci/Getty Images)
Cristiano Ronaldo berselebrasi usai mencetak gol untuk Juventus di laga melawan Cagliari. Copyright: © (Photo by Enrico Locci/Getty Images)
Cristiano Ronaldo berselebrasi usai mencetak gol untuk Juventus di laga melawan Cagliari.

INDOSPORT.COM – Juventus terancam mengalami kerugian finansial yang cukup besar andaikan mereka gagal lolos ke Liga Champions musim 2021-2022 mendaatang.

Juventus saat ini berada di urutan keempat klasemen Serie A Italia, batas terakhir untuk bisa lolos ke  turnamen Liga Champions musim depan. Pasukan Andrea Pirlo menggantongi 56 poin, selisih 12 angka dari Inter Milan yang ada di puncak.

Mereka masih memiliki sembilan putaran tersisa untuk mengamankan posisi di empat besar klasemen tersebut. Namun, pertandingan melawan Napoli pada hari Rabu (07/04/21) malam nanti jadi penentu.

Sebab, Napoli yang berada di urutan kelima juga memiliki poin sama dengan Si Nyonya Tua. Andaikan Juve kalah di  laga nanti, peluang ke zona Eropa makin susah didapat.

Selain itu, laporan Italia, Corriere dello Sports, menyebutkan bahwa Juventus bisa menderita kerugian finansial hingga 80 juta euro atau setara Rp1,8 triliun bila mereka gagal ke Liga Champions

Kerugian finansial sebesar itu dihitung setelah melihat rata-rata pemasukan didapat Juventus dari perjalanan mereka di kompetisi Eropa sejak  tahun 2012.

Sejak musim ini, Juventus mengakumulasi keuntungan mencapai 650 juta euro (Rp11,2 triliun), yang rata-rata mendapatkan 80 juta per musim. Namun, angka per musim ini berbeda-berbeda tergantung keberhasilan yang dicapai tim di  lapangan.

Juventus, misalnya, memperoleh 110 juta (Rp1,8 triliun) setelah mencapai final Liga Champions pada musim 2016/2017. Jumlah ini lebih besar dari Real Madrid yang mengalahkan mereka untuk meraih gelar.

Dalam dua musim terakhir, Juventus yang gagal mencapai babak 16 besar memberi pemasukan yang hanya mencapai 75 dan 80 juta euro.

Meskipun demikian, angka tersebut masih jauh lebih baik daripada yang didapat pemenangkan kompetisi kasta kedua Eropa, Liga Europa, yang hanya berkisar 25 juta euro.