In-depth

3 Partai Legendaris Athletic Bilbao vs Barcelona di Ajang Copa del Rey

Jumat, 16 April 2021 17:35 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© rfef.es
Logo Copa del Rey Copyright: © rfef.es
Logo Copa del Rey
2. Athletic Bilbao 1-3 Barcelona (Copa del Rey 2014/15)

Setelah final 2009, Athletic Bilbao dan Barcelona kembali bertemu di final Copa del Rey musim 2014/15 atau pertemuan terakhir mereka di final sebelum musim 2020/21. 

Pada laga final yang kebetulan dihelat di Camp Nou tersebut, Bilbao kembali harus apes karena mereka kembali harus menghadapi Barcelona yang diperkuat oleh skuad istimewa. 

Pada musim 2014/15 Barcelona kembali mengincar treble winner seperti akhir musim 2008/09. Kala itu di tim Barcelona bercokol trio Messi, Neymar, dan Suarez yang begitu ditakuti di Eropa. 

Maka tak heran jika dalam laga tersebut Bilbao menjadi bulan-bulanan Blaugrana. Barca sudah unggul terlebih dulu ketika laga baru berjalan 20 menit lewat aksi Lionel Messi. 

Lalu Neymar memperbesar kedudukan pada menit 36' yang kemudian dilengkapi dengan aksi Dani Alves pada menit 74. Athletic Bilbao sendiri cuma bisa memperkecil kedudukan lewat sundulan bintang muda mereka, Inaki Williams. 

Skor 3-1 akhirnya berakhir untuk kemenangan Barcelona. Laga itu sendiri menjadi menarik ketika Neymar mempertontonkan aksi skill individu yang dianggap merendahkan lawan. Keributan besar pun sempat terjadi di lapangan.

3. Athletic Bilbao 1-0 Barcelona (Copa del Rey 1983/84)

Jauh sebelum tiga pertemuan di milenium baru, Bilbao dan Barcelona sudah terlibat pertarungan sengit pada musim 1983/84. Kebalik dengan era milenium, kala itu Athletic Bilbao tengah dalam masa kejayaannya. 

Bilbao merupakan juara bertahan Liga Spanyol setelah menjuarainya pada musim 1982/83. Bahkan, di musim 1983/84, Athletic Bilbao kembali merebut gelar liga beruntun. 

Pertemuan antara Bilbao dan Barcelona pada tahun itu sangat ketat karena kedua tim adalah raja Copa del Rey. Jumlah trofi mereka bahkan tidak beda jauh. 

Laga final pun berlangsung seru. Menariknya, pada final ini Barcelona masih diperkuat oleh megabintang asal Argentina, Diego Maradona. 

Barca yang diperkuat Maradona cukup percaya diri bisa meraih gelar juara. Apalagi mereka bermain cukup mendominasi. 

Namun, gol tunggal dari pemain Athletic Bilbao, Endika, pada menit 14' membuyarkan mimpi Barca. Sampai peluit akhir dibunyikan, skor tak berubah untuk kedua tim. 

Laga itu sendiri tidak berakhir dengan baik. Diego Maradona yang sepanjang laga mendapat perlakuan kasar akhirnya kehilangan kesabarannya. 

Selepas wasit meniupkan peluit panjang, Maradona terlibat aksi baku pukul dengan pemain Athletic Bilbao. Keributan pun menjalar ke pemain-pemain lain. 

Bahkan, penonton ikut melemparkan benda-benda ke arah pemain. Legenda Barcelona, Bernd Schuster, menjadi korban dari lemparan penonton tersebut di laga Copa del Rey yang tak terlupakan.