In-depth

Sudah Saatnya Kai Havertz Pimpin Lini Serang Chelsea di Sisa 2020-2021

Minggu, 2 Mei 2021 16:05 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Getty Images
Mason Mount dan Kai Havertz. Copyright: © Getty Images
Mason Mount dan Kai Havertz.
Atribut Penyerang Papan Atas dalam Diri Kai Havertz

Chelsea berencana mendatangkan penyerang anyar di musim panas 2021. Nama-nama besar seperti Erling Haaland, Romelu Lukaku, Harry Kane dan bahkan Robert Lewandowski disebut menjadi target The Blues.

Keinginan Chelsea mendatangkan striker anyar tak lepas dari menurunnya performa Werner. Entah kenapa, Werner tak mampu melanjutkan trennya di RB Leipzig usai bergabung The Blues pada musim panas 2020.

Penurunan performa Werner dibarengi dengan tumpulnya barisan penyerang Chelsea. Bayangkan saja, tiga penyerang The Blues baru mencetak total 16 gol di Liga Inggris 2020-2021.

Total di segala ajang, Werner, Tammy Abraham, dan Olivier Giroud mencetak 34 gol saja. Catatan ini terbilang miris jika melihat banyaknya laga yang dijalani Chelsea di musim 2020/21 sejauh ini,.

Dengan enam laga penting (atau tujuh laga tersisa jika Chelsea lolos ke final Liga Champions) di sisa 2020-2021, mau tak mau The Blues harus memanfaatkan opsi yang ada untuk mencetak gol kendati paa penyerangnya terkesan mandul.

Di sinilah Havertz bisa menjadi jawaban di enam hingga tujuh laga tersisa musim ini. Ia membuktikan dirinya mampu menjadi jawaban dari buruknya para penyerang Chelsea dalam mengkonversi peluang menjadi gol.

Di beberapa laga terakhir, Havertz bersama Christian Pulisic mampu menjadi jawaban dari krisis gol Chelsea. Untuk nama pertama, dirinya bisa memimpin mengingat kefasihannya memainkan peran False 9.

Havertz seakan telah membaur dengan peran barunya ini, termasuk untuk menjadi Goal Getter Chelsea di kotak 16.

Selain itu, Havertz terkenal tenang dengan bola dan terbilang andal dalam mencari ruang. Tiga gol terakhirnya di Liga Inggris yakni kala melawan Crystal Palace dan Fulham, ia menunjukkan betul kemampuannya di depan gawang.

Havertz memiliki ketenangan, kontrol bola yang apik, serta Positioning ciamik yang mendukungnya untuk menjadi Target Man bagi Chelsea.

Tingga kini bagaimana Thomas Tuchel mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki Havertz di enam atau tujuh laga tersisa Chelsea di segala ajang.