In-depth

Starting XI Menakutkan Gabungan dari Villarreal dan Manchester United

Rabu, 26 Mei 2021 10:24 WIB
Editor: Coro Mountana
© (Photo by Chris Ricco - UEFA/UEFA via Getty Images)
Aaron Wan-Bissaka jadi salah satu pemain yang gemilang saat MU kalahkan PSG. Copyright: © (Photo by Chris Ricco - UEFA/UEFA via Getty Images)
Aaron Wan-Bissaka jadi salah satu pemain yang gemilang saat MU kalahkan PSG.
Aaron Wan-Bissaka, Victor Lindelof, Raul Albiol, Alfaro Pedraza

Berangkat ke lini belakang, ada Aaron Wan-Bissaka, Victor Lindelof, dan Alfaro Pedraza. Dari sisi kanan, Aaron Wan-Bissaka masih menjadi bek sayap paling susah dilewati sehingga itu membuat Villarreal sepertinya harus menyerang dari sisi yang berlawanan.

Di sisi satunya lagi ada Alfaro Pedraza yang berhasil mengawal sisi kiri pertahanan Villarreal sembari sesesakali membantu serangan. Sementara itu duet di tengah, kami pilih Lindelof dan Albiol.

Secara pengalaman, Raul Albiol adalah yang terbaik karena ia pernah bermain untuk Valencia, Real Madrid dan Napoli. Tapi soal energi dalam memenangi duel, Lindelof adalah ahlinya dan ia bisa dibimbing oleh Raul Albiol.

Paul Pogba, Etienne Capoue, Dani Parejo

Trio lini tengah ini fungsinya untuk mengatur keseimbangan tim saat menyerang dan bertahan. Tugasnya pun terbagi menjadi dua yaitu Capoue sebagai pelindung lini pertahanan dengan rela melakukan pekerjaan kotor.

Sedangkan Pogba dan Parejo akan bertindak sebagai gelandang penghubung serangan dengan pertahanan. Parejo dengan pengalamannya, memiliki kemampuan dalam meretensi bola dan mengirimkan umpan akurat.

Gayanya yang lebih stylish akan berimbang dengan Pogba dengan etos kerja kerasnya. Pogba adalah kunci bagaimana tim gabungan ini bisa memenangi duel lini tengah dengan siapapun.

Bruno Fernandes

Kerja dari Parejo dan Pogba sesungguhnya bakal menjadi lebih mudah karena di depan mereka ada Bruno Fernandes. Ibarat kata, Pogba dan Parejo nantinya tinggal mengirimkan umpan saja kepada Bruno Fernandes.

Sedangkan sisanya biarkan Bruno Fernandes mengkreasi serangan tim tersebut. Di Manchester United, Bruno Fernandes adalah nyawa utama dan mesin penggerak kreatifitas serangan yang dilakukan oleh tim.

Edinson Cavani, Gerard Moreno

Berangkat ke lini serang, ada duet maut Edinson Cavani dengan Gerard Moreno. Duet ini bisa sangat mematikan karena keduanya saling melengkapi.

Cavani bertugas sebagai penyelesai akhir sedangkan Moreno ini nantinya bisa bertugas sebagai pengecoh serangan. Cavani sendiri memang sedang on fire bersama Manchester United di akhir musim, tandukannya masih begitu mematikan bagaikan matador.

Sedangkan Moreno di Villarreal lebih bertindak sebagai penyerang sayap yang bisa menembak dari sisi. Duet Cavani dan Moreno akan menjadi titik tumpu serangan tim gabungan dari Villarreal dan Manchester United, sudah menakutkankah?