Liga Champions

Pep Guardiola Tak Bakal Juara Liga Champions Lagi, Kenapa?

Minggu, 30 Mei 2021 20:35 WIB
Penulis: Bayu Wira Handyan | Editor: Indra Citra Sena
© Getty Images
Kegagalan Pep Guardiola di Liga Champions penuh dengan misteri. Benarkah ada campur tangan ilmu hitam di balik kegagalan demi kegagalan yang dirinya alami? Copyright: © Getty Images
Kegagalan Pep Guardiola di Liga Champions penuh dengan misteri. Benarkah ada campur tangan ilmu hitam di balik kegagalan demi kegagalan yang dirinya alami?

INDOSPORT.COM – Kegagalan demi kegagalan yang dialami oleh Pep Guardiola di Liga Champions membuat publik semakin yakin jika maestro taktik asal Catalan itu tak bakal lagi bisa merajai kompetisi paling elit seantero Eropa itu.

Musim 2010/11 atau satu dekade silam adalah saat di mana terakhir kalinya Guardiola merasakan kilap dan dinginnya logam dari trofi berwarna silver yang menjadi simbol status siapa yang terbaik di dalam barisan elite klub-klub di seluruh penjuru Eropa, yang paling elite dari yang ter-elite.

Sejak saat itu, Guardiola seakan mengakrabi kegagalan di Liga Champions. Kesuksesan domestik yang tetap ia peroleh selepas meninggalkan Barcelona tahun 2012 silam tak mengikutinya di kancah interkontinental.

Terbaru adalah kekalahan yang diderita oleh Manchester City di laga final Liga Champions 2020/21 kontra Chelsea di Stadio Dragao, Minggu (30/05/21) dini hari WIB.

Skor 1-0 sudah cukup untuk membuat Manchester City bertekuk lutut atas Chelsea yang pada malam itu tampil penuh determinasi dan hasrat untuk mempersembahkan trofi Liga Champions kedua sepanjang sejarah klub.

Bekal skuad mewah nan mahal kembali gagal membuat Guardiola berjaya di pentas Eropa. Sekali lagi deretan pemain yang bahkan nominalnya melebihi APBD beberapa daerah di Indonesia ini gagal membuat pelatih berkepala plontos itu kembali menikmati kilap dan dinginnya silver trofi Liga Champions.

Banyak pihak mengeluarkan analisa yang mencoba membeberkan fakta di balik kekalahan Guardiola. Overthinking dan kesembronoan mengubah ‘skuad standar menang’ Manchester City demi mengejutkan Chelsea menjadi dua alasan utama yang paling banyak dihasilkan dari analisa-analisa tersebut.

Tetap apakah itu benar? Apa benar kegagalan Guardiola untuk kembali berjaya di Eropa disebabkan karena overthinking dan kesalahannya dalam meramu taktik?