Liga Indonesia

Liga 1 Dibuat Berseri, Pelatih Bali United Ingatkan soal Venue Latihan

Sabtu, 5 Juni 2021 20:51 WIB
Kontributor: Nofik Lukman Hakim | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Media Bali United
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco. Copyright: © Media Bali United
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco.

INDOSPORT.COM - Bali United siap menjalankan format enam seri yang akan diterapkan pada kompetisi Liga 1 2021. Hanya saja, Serdadu Tridatu mengingatkan agar PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI turut memerhatikan venue latihan.

PT LIB membagi Pulau Jawa dalam tiga wilayah berbeda. Wilayah pertama terdiri dari stadion yang ada di Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Ada sembilan stadion berkualitas yang bisa digunakan di wilayah pertama.

Lalu wilayah kedua terdiri dari stadion yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah. Ada enam stadion yang bisa dimaksimalkan di wilayah kedua.

Sementara wilayah tiga merupakan stadion yang ada di Jawa Timur. Total ada sembilan stadion berkualitas yang bisa digunakan untuk menggelar pertandingan Liga 1.

Persoalan stadion diyakini akan berjalan maksimal. Kini, masalah ketersediaan lapangan berkualitas untuk latihan menjadi pertanyaan. Tak banyak kota yang memiliki lapangan berkualitas lebih dari satu untuk latihan tim profesional.

"Saya cuma melihat dari situasi, mungkin beberapa tim akan ada di satu atau dua tempat secara bersamaan. Mungkin nanti ada masalah tentang tempat latihan ketika ada banyak tim," ucap Stefano Cugurra Teco.

Teco pilih menunggu informasi resmi terkait format kompetisi Liga 1 2021. Dia berharap tim segera menerima agenda pasti, terutama soal jadwal, agar bisa membuat perencanaan jangka panjang.

"Saya tidak tahu apakah sistem ini mau jalan atau masih dipikirkan. Saya pikir pasti PSSI tahu yang terbaik untuk semua tim di Liga 1," tutur Teco.

Yang pasti, Teco yakin kompetisi musim ini akan berjalan ketat, terutama ketika PSSI memastikan bahwa format promosi dan degradasi akan diterapkan di kompetisi Liga 1 serta Liga 2.

"Saya pikir keberadaan sistem degradasi sangat penting agar kompetisi tetap sehat. Ada kompetisi di (peringkat) atas dan ada kompetisi di bawah. Saya pikir ini sangat bagus," jelas Teco.