In-depth

Sejarah Terkaparnya Diego Maradona Sang Dewa Sepak bola, Dihajar Kamerun

Selasa, 8 Juni 2021 08:05 WIB
Editor: Indra Citra Sena
 Copyright:
Neraka San Siro

Bagi Diego Maradona, kekecewaan terasa berlipat ganda lantaran ia juga menerima perlakuan negatif dari publik San Siro yang mayoritas adalah pendukung AC Milan dan Inter Milan. Mereka sengaja menciptakan teror psikologis kepada sang legenda.

Kata-kata bernada konfrontatif “Uccide Diego, Uccide Diego!” yang berarti “Bunuh Diego, Bunuh Diego!” menggema sepanjang pertandingan. 

Kebencian publik San Siro begitu terasa dikarenakan Maradona telah memupus mimpi mereka menyaksikan AC Milan atau Inter Milan menjuarai Serie A Italia 1989-1990.

Sekadar mengingatkan, Maradona menuai kesuksesan di Serie A Italia 1989-1990. Dia berandil besar mengantarkan Napoli merengkuh scudetto kedua sepanjang sejarah.

“Kami memang juara dunia, tapi predikat ini tidak selamanya melekat kepada Argentina. Saya sudah berusaha semaksimal mungkin memenangkan tim. Sayangnya upaya kami dikandaskan oleh permainan kasar Kamerun,” cetus Maradona selepas laga.

Sungguh hari yang sial buat Diego Maradona. Sebaliknya, hari itu akan terus dikenang sampai kapan pun oleh rakyat Kamerun sebagai tonggak penting dalam kiprah Tim Singa Perkasa di turnamen sekaliber Piala Dunia.

Susunan Pemain:

Argentina (3-5-2): 1-Pumpido; 19-Ruggeri (8-Caniggia 46'), 20-Simon, 11-Fabbri; 4-Basualdo, 13-Lorenzo, 2-Batista, 17-Sensini (6-Calderon 69'), 7-Burruchaga; 3-Balbo, 10-Maradona
Cadangan: 12-Goycochea, 16-Olarticoechea, 18-Serrizuela
Pelatih: Bilardo

Kamerun (1-4-3-2): 16-N'Kono; 17-N'Dip; 14-Tataw, 6-Kunde, 4-Massing, 5-Ebwelle; 8-M'Bouh, 2-Kana Biyik, 10-M'Fede (15-Libiih 66'); 7-Omam Biyik, 20-Makanaky (9-Milla 81') 
Cadangan: 22-Songo'o, 13-Pagal, 21-Maboang
Pelatih: Nepomniachi (Sov)

Stadion: San Siro (73.780)
Gol: Omam Biyik 67'
Wasit: Vautrot (Pra)
Kartu Kuning: Sensini (A)/Massing, N'Dip, M'Bouh (K)
Kartu Merah: Kana Biyik 61', Massing 89' (K)