Liga Indonesia

3 Keuntungan PSM Makassar Pasca Liga 1 Ditunda

Kamis, 1 Juli 2021 22:50 WIB
Kontributor: Adriyan Adirizky Rahmat | Editor: Isman Fadil
© Adriyan Adirizky/INDOSPORT
CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin. Copyright: © Adriyan Adirizky/INDOSPORT
CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin.
Skuat

Pertama ialah PSM Makassar bisa mematangkan skuatnya selama sisa waktu pramusim sebelum Liga 1 2021/22 benar-benar digelar.

Sekadar informasi, Wiljan Pluim dkk. menjadi salah satu klub yang telat memulai persiapan pramsuim, tepatnya pada 3 Juli 2021 lalu.

"Yah, sekarang sudah sekitar 80 persen," ungkap pelatih sementara PSM Makassar, Syamsuddin Batola, menjelaskan perkembangan skuat asuhannya.

Dari 31 pemain saat ini, Pasukan Ramang masih belum berhenti di bursa transfer lantaran membutuhkan penyerang lokal dan 2 legiun asing.

Pelatih Anyar

Selanjutnya adalah pelatih anyar. Sampai detik ini, sosok juru taktik asing baru PSM Makassar untuk Liga 1 2021/22 belum diketahui.

Ada dua nama yang santer dikabarkan bakal merapat, Petar Segrt dan Milomir Seslija. Namun, mereka tak jua menampakkan batang hidungnya.

Alotnya tahap negosiasi kontrak dan persyaratan administrasi yang lambat dipenuhi membuat sosok pelatih anyar klub berlogo perahu pinisi ini belum bergabung.

Padahal sang juru taktik asing tersebut mendapat tugas berat untuk menggembleng para pemain pada siswa waktu yang sudah sangat mepet.

"Pekerjaan Syamsuddin Batola akan disempurnakan oleh pelatih asing ketika telah tiba nanti," tutur CEO Munafri Arifuddin beberapa waktu lalu.

Selama menggelar latihan pramusim jelang Liga 1 2021/22, PSM Makassar baru melakoni sekali uji coba ketika membantai Tim PON Sulsel dengan skor 4-0.

Finansial

Terakhir, tentu saja persoalan finansial. Sudah jadi konsumsi publik kalau klub sepakbola yang berdiri pada 2 November 1915 ini terlilit uang.

Totalnya mencapai Rp 6 M kepada pemain di musim lalu dan belum dilunasi hingga saat ini meski telah diperingati oleh APPI dan NDRC.

Apabila utang tersebut belum dibayar, PSM Makassar terancam tak dapat berkompetisi di Liga 1 2021/22 lantaran belum terbebas dari sanksi FIFA.

Selain itu, manajemen klub sepakbola kebanggaan publik Sulsel ini turut mengurus deal-dealan dengan pihak sponsor guna membiayai operasional selama berkompetisi.

Semua berjalan secara bersamaan karena jajaran manajemen kan terbagi nih, ada yang mengurus sisi komersil, pemain, dan lainnya," ujar Munafri Arifuddin.