Bola Internasional

Cocokologi Euro 2020: Senin, Hari Keramat Italia Rajai Sepak Bola Eropa

Senin, 12 Juli 2021 11:51 WIB
Editor: Subhan Wirawan
 Copyright:

INDOSPORT.COM – Cocokologi usai Italia juara Euro 2020, di mana hari Senin tampaknya jadi waktu keramat publik Negeri Pizza khususnya untuk olahraga sepak bola. Di hari tersebut, Gli Azzurri secara bersamaan sukses rajai sepak bola Eropa.

Italia sendiri berhasil memastikan diri juara Euro 2020, setelah di pertandingan final mengalahkan tuan rumah Inggris melalui babak adu penalti.

Bertanding di stadion Wembley pada Senin (12/07/21) dini hari WIB, para punggawa Italia tunjukkan semangat layaknya Legiun Romawi walau harus hadapi tekanan fans di stadion.

Sempat tertinggal lebih dulu lewat gol cepat Luke Shaw menit ke-2’, namun Gli Azzurri mampu bangkit dan menyamakan kedudukan di babak kedua lewat aksi Leonardo Bonucci (67’).

Hingga wasit meniupkan peluit akhir babak kedua, skor 1-1 tetap bertahan. Laga akhirnya harus dilanjutkan lewat babak perpanjangan waktu.

Pada babak perpanjangan waktu, skor tetap tidak berubah yang membuat pemenang harus ditentukan lewat drama adu penalti.

Italia pun akhirnya keluar sebagai juara, setelah di adu tos-tosan tiga dari lima penendang Inggris gagal menjalankan tugas, sementara Italia mampu memasukan tiga gol dari lima penendang.

Dengan kemenangan ini, Italia pun berhasil memutus puasa gelar mereka di kompetisi Euro yang telah bertahan sejak 53 tahun silam.

Seperti diketahui, terakhir kali Italia jadi kampiun Euro adalah di edisi 1968 saat mereka jadi tuan rumah turnamen empat tahunan ini.

Meski bertindak sebagai tuan rumah, namun keberhasilan Italia hingga jadi juara Euro 1968 dianggap penuh dengan keberuntungan.

Bagaimana tidak? Gli Azzurri meraih kejayaan berkat rentetan kemurahan hati Dewi Fortuna mulai dari semifinal hingga final.

© uefa.com/©Getty Images
Pertandingan Bulgaria vs Italia di ajang Euro 1968 Copyright: uefa.com/©Getty ImagesPertandingan Bulgaria vs Italia di ajang Euro 1968

Di semifinal, Italia bermain imbang tanpa gol melawan Uni Soviet selama 90 menit plus 30 menit waktu ekstra. Sistem adu penalti belum berlaku saat itu sehingga wasit terpaksa memakai koin untuk menentukan pemenang pertandingan.

Sungguh dramatis, Italia sukses melaju ke final berbekal ketajaman intuisi kapten tim, Giacinto Facchetti, dalam memilih sisi koin yang tepat. Inilah kebaikan pertama Dewi Fortuna kepada kubu tuan rumah.

Berikutnya, Italia kembali dinaungi keberuntungan sewaktu bersua Yugoslavia di final. Ketinggalan lebih dulu sejak menit ke-39 akibat gol Dragan Dzajic, Gli Azzurri berhasil menyamakan skor 10 menit menjelang bubaran lewat aksi brilian Angelo Domenghini.

Pertandingan pun berakhir imbang 1-1 kendati telah dilanjutkan ke babak ekstra. Italia selamat mengingat Yugoslavia menerapkan permainan agresif dan lebih banyak menciptakan peluang gol yang mengancam gawang Dino Zoff sepanjang 120 menit.

Hasil imbang mengharuskan Italia dan Yugoslavia menjalani pertandingan ulang (replay) berselang 48 jam alias dua hari kemudian.

Menariknya, Italia yang di pertemuan pertama terlihat babak belur lantaran digempur oleh Yugoslavia, secara mengejutkan malah berhasil menang dengan skor 2-0 lewat gol Luigi Riva dan Pietro Anastasi.

Dengan kemenangan ini, Italia pun sukses raih gelar juara Euro pertama mereka sepanjang sejarah, sekaligus jadi negara ketiga setelah Uni Soviet dan Spanyol yang mampu jadi kampiun saat itu.