Bola Internasional

Kisah Nyawa Fabrice Muamba yang Berhasil Diselamatkan dari Maut

Jumat, 30 Juli 2021 19:15 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Stephen Pond - PA Images via Getty Images
Suasana saat Fabrice Muamba kolaps di lapangan. Copyright: © Stephen Pond - PA Images via Getty Images
Suasana saat Fabrice Muamba kolaps di lapangan.

INDOSPORT.COM - Tentu publik sepak bola masih ingat betul sosok Fabrice Muamba, mantan pemain Liga Inggris yang sempat mati suri di lapangan pada tahun 2012.

Ini adalah kisah bagaimana tim medis dan sosok-sosok hebat di balik kembalinya Fabrice Muamba dari jembatan kematian.

Saat itu, 17 Maret 2012, awalnya nampak seperti hari-hari biasa namun juga penting bagi para suporter Bolton Wanderers, karena tim kesayangannya bakal berlaga di perempat final Piala FA melawan Tottenham Hotspur.

Tidak ada yang tahu bahwa hari itu nantinya bakal tertulis dalam sejarah sepak bola yang akan selalu dikenang orang. Fabrice Muamba kolaps di lapangan lantaran mengalami gagal jantung (cardiac arrest).

Kejadian tersebut pun sontak membuat suasana White Hart Lane yang meriah berubah jadi mencekam.

Menurut laporan yang dilansir The Guardian, Rafael van der Vaart adalah pemain yang paling dekat dengan Muamba saat lawannya tersebut kolaps. Ia pun mengaku masih syok jika mengingat kejadian itu.

Setelah melihat Muamba terkapar, Van der Vaart pun langsung memberi sinyal ke arah pinggir lapangan guna meminta pertolongan medis.

Muamba langsung diberi pertolongan berupa oksigen dan tindakan CPR. Peluangnya untuk hidup pun mulai terlihat, dibantu doa dari para penonton yang hadir di stadion, begitu pula mereka yang mungkin menonton dari rumah.

Menurut seorang spesialis kardiologi di RS Universitas St George, London,  Profesor Sanjay Sharma, apa yang dialami oleh Muamba pada waktu itu merupakan fibrilasi ventrikel.

Jantung Muamba menghentikan fungsi pemompaannya yang biasa; darah beroksigen yang baik harus dipompa dari ventrikel kiri, kembali ke kanan.

Namun untungnya, nyawa Muamba pada akhirnya berhasil tertolong setelah ‘melawan’ kematian selama 78 menit.

Jantungnya kembali berdetak setelah diberi kejut sebanyak 15 kali, dengan rincian dua kali di lapangan, satu kali di tunnel, dan 12 kali di dalam ambulans.