In-depth

Kronologi Gagalnya Barcelona Dapatkan Lionel Messi

Sabtu, 7 Agustus 2021 14:01 WIB
Editor: Juni Adi
© Pedro Vilela/Getty Images
Selebrasi pemain Argentina, Lionel Messi usai mencetak gol untuk timnya melalui penalti pada perempat final Copa America Brasil 2021 antara Argentina vs Ekuador. Copyright: © Pedro Vilela/Getty Images
Selebrasi pemain Argentina, Lionel Messi usai mencetak gol untuk timnya melalui penalti pada perempat final Copa America Brasil 2021 antara Argentina vs Ekuador.
Kronologi Kegagalan

Awal mula carut marutnya hubungan Lionel Messi dengan Barcelona diawali dari perseteruannya dengan mantan Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu tahun 2020 lalu.

Kala itu Messi meminta izin untuk pergi dari Barcelona pada musim panas, karena kecewa dengan pengelolaan klub dan proyeksi jangka panjangnya di bawah komando Bartomeu. 

Semula Bartomeu setuju sang pemain pergi. Namun kemudian ia berubah pikiran dan menolak sejumlah tawaran yang masuk.

Akhirnya Messi gagal pergi hingga jendela bursa transfer musim panas ditutup. Ia bertahan di Barcelona dengan durasi kontrak kurang dari satu tahun.

Karena konflik ini membuat pendukung Barcelona murka dan meminta Bartomeu untuk mundur. Tidak lama berselang, pada 20 Oktober 2020 Bartomeu resmi mengundurkan diri secara terbuka.

Joan Laporta naik menggantikannya, setelah dalam pemilu ia mengalahkan Victor Font dan Antoni Freixa sebagai calon Presiden baru Barcelona.

Setelah terpilih janji Laporta dalam agenda utamanya adalah mengamankan Lionel Messi yang kontraknya akan segera habis.

Akan tetapi pada prakteknya Laporta tidak langsung membuka pembicaraan dengan Messi dan agennya Jorge Messi. Ia justru fokus memperbaiki keadaan keuangan Barcelona yang kacau balau.

Benar saja, di akhir Mei 2021 keuangan Barcelona ternyata sedang kolaps. Barcelona bahkan harus meminjam uang sebesar 500 juta Euro untuk membayar tunggakan gaji kepada beberapa pemain mereka.