Bola Internasional

Carlos Bacca, Eks AC Milan yang Pernah Jadi Kondektur Bus dan Nelayan

Senin, 23 Agustus 2021 21:00 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Marco Canoniero/LightRocket via Getty Images
Carlos Bacca saat masih berseragam AC Milan. Copyright: © Marco Canoniero/LightRocket via Getty Images
Carlos Bacca saat masih berseragam AC Milan.
Perjuangan Carlos Bacca

Untuk jadi bintang besar di dunia sepak bola, seorang pemain tentu harus mengalami jatuh bangun yang luar biasa sepanjang kariernya. Begitu pula dengan Carlos Bacca.

Hanya saja, perjalanannya menuju level profesional mungkin tidak secepat atau semulus sejumlah rekannya yang lain. Ia masih cukup kesulitan menemukan cara untuk meroketkan namanya agar dikenal oleh banyak orang.

Pasalnya, sosok yang pernah membela AC Milan selama periode 2015-2018 tersebut, dulu lebih sering bermain untuk tim-tim yang berlaga di kompetisi amatir.

Bukan hanya sulit mendapat pengakuan dan ketenaran, Bacca juga sulit mendapat uang untuk membantu finansial keluarganya. Alhasil, ia pun terus membantu sang ayah mencari ikan sembari jadi kondektur bus.

“Saat usia 20 tahun, saya tinggal di sebuah desa di Puerto, Kolombia. Kehidupan saya saat itu sangat jauh dari kata nyaman,” kata Bacca, seperti pernah diberitakan laman footchampion.com.

“Saya berasal dari keluarga miskin dan saya harus mencari uang untuk membantu mereka,” ucapnya lagi.

Meski di kepalanya yang ada hanya kerja, kerja, dan kerja, Bacca tidak lantas mengubur mimpinya jadi pesepak bola. Sampai akhirnya, ia mendapat kesempatan trial di Atletico Junior dan dinyatakan lolos seleksi.

Berhasil sampai ke tim senior yang berlaga di liga tertinggi Kolombia, Bacca sempat mengalami hari-hari sulit lantaran dianggap sebagai pemain yang tidak terkenal. Akan tetapi, ia pada akhirnya bisa membuktikan diri.

Pada musim pertamanya, ia menjelma sebagai top skor di ajang Piala Colombia. Selama tiga musim bersama Atletico Junior, Bacca juga pernah mengantongi predikat pencetak skor terbanyak di liga dan memenangkan trofi.

Prestasi ini pun membuatnya mulai menginjakkan kaki di Eropa. Destinasi pertamanya adalah Club Brugge di Belgia, lalu Sevilla (Spanyol), AC Milan (Italia), kemudian kembali ke Negeri Matador bersama Villarreal dan kini Granada.

Carlos Bacca telah menempuh perjalanan panjang untuk jadi seorang pesepak bola yang dikenal dunia, meski awalnya ia harus bekerja cukup keras di usia produktif demi menyambung hidup.