Liga Indonesia

Dari Pemain hingga Bos Besar, Fakta Tentang Darah 'Biru' di Bali United

Sabtu, 18 September 2021 17:35 WIB
Kontributor: Nofik Lukman Hakim | Editor: Herry Ibrahim
© Bali United
Pertemuan Bali United melawan Persib Bandung pada pekan ketiga Liga 1 2021/2022, Sabtu (18/09/21), membuka kenangan lama. Copyright: © Bali United
Pertemuan Bali United melawan Persib Bandung pada pekan ketiga Liga 1 2021/2022, Sabtu (18/09/21), membuka kenangan lama.

INDOSPORT.COM - Pertemuan Bali United melawan Persib Bandung pada pekan ketiga Liga 1 2021/2022, Sabtu (18/09/21), membuka kenangan lama. Bali United merupakan klub yang dialiri darah "biru".

Tak berlebihan ketika menyebut ada darah 'biru' yang kental di Bali United. Dari mulai bos besar, Pieter Tanuri hingga beberapa skuat Serdadu Tridatu pernah berseragam tim Maung Bandung.

1. Pieter Tanuri

Pieter Tanuri sebagai pendiri sekaligus pemilik saham terbesar Bali United merupakan sosok yang pernah ada di manajemen Maung Bandung.

Pieter Tanuri menjadi bagian dari tim Persib ketika pengusaha besar, Glenn Sugita, masuk musim 2009/2010. Glenn membentuk konsorsium untuk mendanai Persib, yang kala itu berjuang keras tanpa suntikan APBD lagi.

Dalam perjalanannya, Pieter Tanuri kemudian punya niatan membentuk tim sepak bola pada tahun 2014. Selain Bali, kota Yogyakarta yang memiliki PSIM juga disasar.

Namun, pada akhirnya Pieter memilih Bali sebagai pelabuhan baru. Dia mengakuisisi tim Persisam Samarinda, yang kemudian di-branding ulang dengan nama Bali United pada 2015.

Keputusan Pieter meninggalkan Persib terbukti tepat. Dalam waktu singkat, Pieter bisa menjadikan Bali United sebagai tim besar yang meraih prestasi di lapangan maupun keuangan.

Dalam enam tahun, Bali United sukses menjuarai Liga 1 2019, menjadi runner up Liga 1 2017 dan finalis Piala Presiden 2018. Dari sembilan pertemuan lawan Persib, Bali United menang empat kali, seri empat kali dan hanya kalah sekali.

PT Bali Bintang Sejahtera, sebagai pemilik dan pengelola Bali United juga menjadi tim sepak bola pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).