Bola Internasional

Kontroversi Samir Nasri: Dicap Pengkhianat oleh Arsenal hingga Cuitan Esek-esek

Senin, 27 September 2021 17:33 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Robbie Jay Barratt - AMA/Getty Images
Gelandang Manchester City, Samir Nasri. Copyright: © Robbie Jay Barratt - AMA/Getty Images
Gelandang Manchester City, Samir Nasri.
Sederet Kontroversi Nasri

1. Dicap Pengkhianat oleh Fans Arsenal

Saat tengah merintis karier, Nasri memiliki predikat pemain potensial saat muda. Hal tersebut terbukti saat Arsenal asuhan Arsene Wenger memboyongnya dari Marseille pada 2008.

Penampilan apik pun ditunjukkannya di lini tengah Arsenal. Berduet dengan Cesc Fabregas, Nasri menampilkan permainan indah yang sedap dipandang mata hingga membuat banyak pendukung Arsenal mencintainya.

Namun keharmonisan itu tak berlangsung lama. Pada 2011, Nasri berpaling dan mengikuti jejak eks Arsenal bergabung ke Manchester City.

Kepindahan ini membuat pendukung Arsenal geram dan memberinya cap sebagai ‘Ular’ atau pengkhianat karena hijrah ke rival demi uang.

Hal ini nyatanya membuat Nasri sakit hati. Ia lantas mematahkan asumsi tersebut dengan mengatakan bahwa dirinya pergi karena ambisi.

“Manchester City tim yang lebih baik saat itu. Itu mengapa saya bergabung. Itu adalah ambisiku, bukan karena uang semata,” ucapnya.

“Meskipun Anda seorang fans atau bukan, orang harus mengerti itu. Jika ada perusahaan besar tertarik pada Anda, jika Anda sangat ambisius Anda akan pergi ke sana,” lanjutnya.

2. Kasus Doping

Sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya, Nasri pernah terlibat kasus doping yang berujung larangan bermain selama 18 bulan yang ia terima dari FIFA.

Hukuman itu didapat setelah Nasri dianggap melanggar aturan penggunaan infus yang ia lakukan pada 2016 saat dirinya membela Sevilla.

Ia dituduh menggunakan obat-obatan di sebuah klinik di Los Angeles bernama Drip Doctors yang mengunggah tweet menyebut bahwa mereka membantu Nasri untuk tetap dehidrasi dan dalam kondisi prima di padatnya jadwal sepak bola.

Nasri sendiri berkilah bahwa obat yang ia terima adalah vitamin karena saat itu ia sedang sakit. Namun FIFA dan UEFA menganggapnya menggunakan metode terlarang.

Setelah menjalani larangan bermain selama enam bulan pada 2017, Nasri mendapat penambahan hukuman selama 12 bulan pada Agustus 2018 setelah mengajukan banding.

3. Tweet Esek-esek

Kontroversi yang terakhir ini sempat menggemparkan media sosial, Twitter, pada 2016 silam kala klinik Drip Doctors menandai Nasri dalam unggahannya.

Unggahan Drip Doctors tersebut pun dibalas oleh akun Nasri melalui kutipan tweet di mana ia menyebut selain mendapat perawatan, ia juga mendapat layanan ‘plus-plus’ di klinik tersebut.

© Twitter/SamNasri19
Twitter Samir Nasri diretas. Copyright: Twitter/SamNasri19Twitter Samir Nasri diretas.

Akun Nasri tersebut juga menambahkan kicauan kisah bahwa Drip Doctors memberikan layanan esek-esek untuknya selama menjalani perawatan dan saat di kamar hotelnya.

Kicauan tersebut menggemparkan dunia maya dan lantas Nasri mengklarifikasi bahwa akun Twitter miliknya tersebut di-Hack.