Liga Indonesia

Menuju Seri 2 Liga 1, LIB Ingatkan Semua Pihak Taat Prokes

Senin, 11 Oktober 2021 08:20 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Isman Fadil
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita (kanan) bersama Direktur Operasional, Sudjarno (kiri) di Stadion Manahan Solo. Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita (kanan) bersama Direktur Operasional, Sudjarno (kiri) di Stadion Manahan Solo.

INDOSPORT.COM - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita meminta semua aspek memperhatikan protokol kesehatan. Terlebih seri 2 Liga 1 2021-2022 segera bergulir.

Ya, Seri 2 Liga 1 2021-2022 memang akan bergulir mulai akhir pekan nanti. Lanjutan kompetisi strata tertinggi di tanah air tersebut akan digelar di beberapa stadion yang terletak di provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sesuai dengan jadwal yang sudah diinformasikan kepada semua kontestan Liga 1 2021/2022, seri 2 akan dimulai pada Jumat, 15 Oktober 2021. Seperti halnya seri 1, akan ada sembilan pertandingan pada tiap pekannya.

Terkait hal itu, PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengingatkan pentingnya tetap patuh dan taat pada penerapan protokol kesehatan (prokes). Kepatuhan pada prokes itu berlaku untuk semuanya.

Bukan hanya pada pemain, pelatih, tim medis atau perangkat pertandingan, namun juga berlaku untuk suporter atau pecinta sepak bola di tanah air. Bagi pelaku, misalnya, tetap pada ketentuan wajib sudah mendapatkan vaksinasi dua kali dan menggunakan aplikasi pedulilindungi.

“Ada ketentuan wajib untuk PCR beberapa hari sebelum bertanding dan wajib tes swab antigen mendekati hari pertandingan. Semua harus mematuhinya,” ucap Akhmad Hadian Lukita.

Sementara itu, bagi suporter atau pecinta sepak bola nasional, tetap patuh pada himbauan seperti semula. Yakni, contohnya, tidak menggelar kerumunan atau nonton bareng dan tetap mendukung tim dari rumah.

“Jika ada pendapat yang ingin didengar manajemen klub terkait hasil atau performa selama seri 1, sebaiknya dilakukan dengan cara yang menyesuaikan dengan kondisi saat ini. Itu bisa dengan manajemen klub masing-masing," pinta Lukita.