Bola Internasional

Usai Pecat Kurniawan Dwi Yulianto, Klub Malaysia Ini Malah Kena Skandal Transfer Pemain

Kamis, 4 November 2021 20:17 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Subhan Wirawan
 Copyright:

INDOSPORT.COM – Tak lama setelah memecat pelatihnya, Kurniawan Dwi Yulianto, klub asal Malaysia, Sabah FC, tersandung skandal transfer pemain.

Melansir dari Vocketfc, skandal transfer pemain yang menyeret salah satu klub Liga Super, Sabah FC diungkapkan oleh portal bernama Borneo Today yang terbit hari ini, Kamis (04/11/21).

Portal tersebut menerbitkan sebuah artikel yang mengklaim adanya oknum di Sabah FC yang mengambil kesempatan untuk mengumpulkan yang dengan menggandeng agen pemain.

“Ada sumber yang menginformasikan bahwa terjadi pelanggaran kepercayaan dalam manajemen transfer pemain impor yang kerap terjadi karena ada beberapa orang di manajemen Sabah FC yang menjadikan transfer pemain sebagai ‘ladang uang',” demikian bunyi klaim Borneo Today.

Oknum-oknum tersebut mengambil kesempatan dengan memberikan gaji tinggi untuk pertukaran pemain, namun gaji tersebut malah dipotong sebagian untuk digunakan sendiri dengan kerjasama agen.

“Diyakini ada tiga orang di manajemen Sabah FC yang menaikkan gaji para pemain agar mereka bisa mendapat untung dengan mengambil bagian dari gaji para pemain,” lanjut Borneo Today.

“Beberapa pemain ditawari hingga RM33.000, namun total RM18.000 dipotong oleh manajemen untuk masuk ke kantong mereka sendiri.”

Borneo Today juga menekankan bahwa kasus ini sudah memasuki tahap serius. Pasalnya, jika dibiarkan berlanjut, para pemain akan terus tertindas dan oknum-oknum dalam manajemen Sabah FC bisa memperkaya diri sendiri dengan cara yang mudah.

Bukan hanya skandar transfer pemain saja, Sabah FC juga diduga telah menggelemmbungkan dana anggaran untuk pemberian perlengkapan fasilitas di stadion.

“Pembelian peralatan di stadion juga harus diperhatikan ketika pembelian LED senilai RM300.000 dapat meningkat menjadi RM800.000 ketika dibeli oleh Sabah FC."

“Tuntutan lain seperti pembelian alat untuk mengukur detak jantung juga dinilai tidak masuk akal. Alat-alat yang berharga RM300 dapat dibeli seharga RM130,000.”

Sampai sejauh ini,  pihak Sabah FC belum memberikan pernyaataan resmi terkait tuduhan yang diajukan Borneo Today tersebut.