Liga Indonesia

Seri 3 Liga 1 Lebih Berat, Robert Alberts Bandingkan dengan Piala Dunia

Minggu, 14 November 2021 17:05 WIB
Kontributor: Arif Rahman | Editor: Isman Fadil
© Arif Rahman/INDOSPORT
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts. Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts.

INDOSPORT.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, menilai skuat Maung Bandung akan mengahadapi tantangan yang cukup berat pada seri ketiga kompetisi Liga 1 2021-2022 yang akan berlangsung di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Menurut pelatih asal Belanda ini, pada seri ketiga nanti skuat Maung Bandung akan melakoni delapan pertandingan mengahadapi Persija Jakarta (20/11/21), Persiraja Banda Aceh (24/11/21), Arema FC (28/11/21), Madura United (04/12/21), Persebaya Surabaya (08/12/21), Persik Kediri (12/12/21), Persita Tangerang (18/12/21) dan Bali United (23/12/21).

Selain itu, selama seri ketiga tim dipastikan tidak akan banyak melakukan aktivitas di luar hotel, pasalnya saat ini kompetisi digelar di tengah pandemi Covid-19. Sehingga, selain berlatih dan bertanding, tim akan banyak menghabiskan waktu di hotel.

"Ya ini berat, bukan hanya akan bermain delapan laga dalam waktu yang pendek, tapi kami harus tinggal di hotel, harus diam di ruangan yang kecil. Kami harus sangat disiplin dan menjalani hidup yang monoton selama periode ini, kami akan melakukan itu selama enam pekan," kata Robert Alberts. 

"Dan ini bukan Piala Dunia, yang mana setiap tim bisa melakukan persiapan dengan leluasa, tinggal di hotel yang fantastis dengan fasilitas terbaik, tapi ini berbeda," ucapnya menambahkan.

Mantan pelatih PSM Makassar ini menuturkan, kompetisi yang bergulir di tengah pandemi Covid-19 memang tidak ideal, diantaranya pertandingan digelar tanpa penonton dan menggunakan sistem bubble to bubble.

Meski begitu, yang terpenting saat ini menurut Robert Alberts, kompetisi Liga 1 2021-2022 tetap berjalan aman dan lancar, dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Jadi kami harus membuat situasi yang terbaik, karena satu hal, kami semua ingin memainkan lagi sepak bola. Kami ingin sepak bola dilanjutkan meskipun sekali lagi saya katakan, ini tidak ideal. Kami harus bermain dalam sistem bubble," jelasnya.