Liga Indonesia

Match Fixing Terulang Lagi, Akmal Marhali: Ibarat Kanker, Sudah Stadium 4

Kamis, 18 November 2021 12:00 WIB
Penulis: Martini | Editor: Subhan Wirawan
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Kasus pengaturan skor atau match fixing di Liga Indonesia terulang lagi. Bagi pengamat sepak bola nasional, Akmal Marhali, ini seperti kanker stadium 4.

Setelah terkuak pengaturan skor di Liga 2, yang membuat tim anggota PSSI, Perserang Serang, harus memecat lima pemainnya, kini muncul lagi kasus serupa di Liga 3 zona Jawa Timur.

Muncul dugaan pengaturan skor di Grup B Liga 3 Zona Jawa Timur. Dugaan itu keluar dari laporan salah satu tim, Gresik Putra (Gestra Paranane FA) pada Senin (15/11).

Bahkan, manajemen Gresik Putra secara resmi memecat dua pemain dan satu ofisial, karena terindikasi terlibat pengaturan skor saat berhadapan dengan Persema Malang.

Hal ini tentu saja menjadi perhatian dari koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali. Menurutnya, status Ketua Umum PSSI, Moch Iriawan sejatinya bisa jadi solusi.

"Publik berharap benar pada purnawirawan bintang tiga kepolisian ini (Moch. Iriawan) untuk membersihkan kolam kotor sepak bola Indonesia," terang Akmal Marhali.

Pasalnya, aktivitas match fixing sudah jadi bahaya laten PSSI sejak era kepemimpinan Nurdin Halid, Djohar Arifin Husin, La Nyalla Mattalitti, Edy Rahmayadi, dan kini Iriawan.

Jika PSSI saja tidak bisa diandalkan dalam upaya memberantas match fixing, maka Akmal kemudian menyebut Presiden Joko Widodo untuk bisa turun tangan langsung.

"Tolong Pak Jokowi perintahkan Kapolri untuk mengaktifkan kembali Satgas Anti Mafia Bola. Tolong, Pak, sepak bola kita sedang kanker stadium 4," pungkasnya.

Akmal Marhali secara aktif mengkritisi berbagai kebijakan sepak bola Indonesia dan PSSI selaku federasi, lewat gerakan Save Our Soccer (SOS) di media sosial.