Bola Internasional

Disaat Negara Lain Serius, Malaysia Malah Ingin Jadi Badut di Piala AFF 2020

Jumat, 26 November 2021 21:01 WIB
Editor: Juni Adi
© Muhammad Amir Abidin/NurPhoto via Getty Images
Muhammad Safawi Rasid melakukan selebrasi usai cetak gol ke gawang timnas Indonesia. Copyright: © Muhammad Amir Abidin/NurPhoto via Getty Images
Muhammad Safawi Rasid melakukan selebrasi usai cetak gol ke gawang timnas Indonesia.

INDOSPORT.COM - Timnas Malaysia disebut tidak serius dalam menghadapi Piala AFF 2020, setelah melakukan persiapan yang kurang matang serta kebijakan pemanggilan pemain.

Timnas Malaysia menjadi salah satu negara yang paling disorot dalam persiapannya jelang Piala AFF 2020. Salah satunya adalah pemanggilan pemain yang penuh kontroversi.

Tergabung di Grup B bersama Vietnam, Timnas Indonesia, Kamboja, dan Laos, Malaysia justru datang ke Singapura dengan kekuatan yang dipertanyakan.

Hal itu karena pelatih Tan Cheng Hoe membawa skuad yang kurang mumpuni untuk bersaing merebut gelar juara ajang dua tahunan tersebut.

Dari 28 pemain pilihan Tan yang bakal dibawa ke Piala AFF 2020, ada beberapa nama yang dinilai tidak layak memperkuat tim berjulukan Harimau Malaya itu.

Padahal Malaysia sendiri tergabung di dalam grup yang bisa dikatakan ketat persaingannya. Masalah ini yang kemudian membuat publik sepak bola Negeri Jiran geram, terhadap keseriusan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dalam gelaran Piala AFF 2020.

Salah satu pemain yang dipanggil penuh kontroversi adalah striker naturalisasi dari tim Johor Darul Takzim, Guilherme de Paula. Padahal penyerang berusia 35 tahun itu tampil biasa saja bersama JDT pada musim ini.

Total ia bermain 17 pertandingan untuk JDT di ajang Liga Super Malaysia dan Liga Champions Asia. Dari jumlah penampilan tersebut, De Paula hanya bisa mencetak empat gol dan tiga assist. 

Catatan itu tentu membuat publik sepak bola Malaysia geram, karena torehan gol tersebut tidak layak untuk menjadi andalan Timnas Malaysia di Piala AFF 2020.

Guilherme gagal mencetak satu pun gol pada musim 2021 setelah dia pindah ke JDT. Pemain berusia 35 tahun itu bukan hanya mandul, tetapi juga tidak banyak mendapat kesempatan bermain sebagai pemain inti di JDT.

Di lini depan JDT, Guilherme kalah bersaing dengan Bergson yang mampu mencetak 23 gol dari 20 laga di Liga Super Malaysia.

Bahkan, dia kalah tajam dari pemain 19 tahun yakni Arif Aiman Hanapi yang sudah mencetak tiga gol di Liga Super tapi tak dipanggil ke Timnas.

Selain membawa pemain uzur yang kualitasnya sudah habis, publik Malaysia juga menyoroti kebijakan Tan Cheng Hoe untuk tidak memanggil pemain muda potensial.

Sebut saja empat pemain JDT, seperti Farizal Marlias, La'Vere Corbin Ong, Matthew Davies, Afiq Fazail, dan Arif Aiman Hanapi.

Kemudian ada pula penggawa Kuala Lumpur seperti Daniel Ting, Zhafri Yahya, Ryan Lambert, J. Partiban. Jangan lupa juga pemain Selangor, Sharul Nazeem Zulfakar.