Bola Internasional

Beda Perlakuan Orang Tua Emil Audero dan Sandy Walsh, Auto Naturalisasi!

Sabtu, 27 November 2021 12:45 WIB
Penulis: Martini | Editor: Isman Fadil
© Marco Luzzani/Getty Images
Kiper Sampdoria asal Italia kelahiran Mataram, Lombok, NTB, Indonesia, Emil Audero Mulyadi. Copyright: © Marco Luzzani/Getty Images
Kiper Sampdoria asal Italia kelahiran Mataram, Lombok, NTB, Indonesia, Emil Audero Mulyadi.

INDOSPORT.COM - Ada beda perlakuan antara orang tua Emilio Audero Mulyadi dan kakek dari Sandy Walsh, yang sama-sama berasal dari Indonesia.

Beberapa waktu lalu, viral di TikTok tentang komentar ayah Emil Audero, Edy Mulyadi, yang menolak mentah-mentah anaknya naturalisasi dan main di Timnas Indonesia.

Emil Audero sendiri adalah kiper andalan Sampdoria, dan memiliki peluang besar untuk membela Timnas Italia, bersaing dengan Gianluigi Donnarumma Cs.

Namun belakangan, santer beredar kabar jika Emil cukup sulit menjadi kiper utama Timnas Italia, sehingga PSSI berencana untuk memboyongnya ke Indonesia.

"Mimpi kali," ucap Edy pedas, saat ditanya mengenai minat PSSI untuk mendatangkan anaknya, Emil Audero, ke Timnas Indonesia.

"Kalau si Emil pengennya main di Piala Dunia, yang dia harus ambil di sana (Italia) dong. Orang kita (Indonesia) lolos Asia aja enggak, apalagi Piala Dunia," lanjutnya.

Pernyataan ini sangat bertolak belakang dengan kakek dari Sandy Walsh, yang sama-sama berasal dari Indonesia.

Menurut Sandy, semasa hidup, kakeknya sangat mendorong agar ia mengenal sepak bola Indonesia, siapa tahu suatu saat akan terpilih untuk membela skuat Garuda.

"Kakek saya selalu mengingatkan, jangan sampai lupa dengan sepak bola Indonesia, karena di Indonesia sepak bolanya sangat gila," ungkap Sandy Walsh melalui KR TV.

"Orang-orang Indonesia juga baik, mereka sangat mencintai sepak bola. Saya kan juga suka sepak bola, ini pilihan yang mudah," tambah bek berusia 26 tahun tersebut.

Maka, Sandy Walsh sendiri yang datang ke PSSI untuk minta di-naturalisasi, walaupun sampai saat ini prosesnya belum rampung, sehingga Sandy masih menetap di Belgia.