Bola Internasional

PSSI Incar Emil Audero ke Timnas, Eks Kapten Italia Buka Suara: Sangat Sulit!

Rabu, 24 November 2021 18:05 WIB
Penulis: Martini | Editor: Indra Citra Sena
© Giuseppe Bellini/Getty Images
Aksi penyelamatan Mulyadi Emil Audero dalam sesi latihan bersama timnas Italia U-21. Giuseppe Bellini/Getty Images Copyright: © Giuseppe Bellini/Getty Images
Aksi penyelamatan Mulyadi Emil Audero dalam sesi latihan bersama timnas Italia U-21. Giuseppe Bellini/Getty Images

INDOSPORT.COM - PSSI membuka peluang untuk memanggil kiper keturunan yang kini bermain di Sampdoria, Italia, Emil Audero, untuk memperkuat timnas Indonesia.

Hal itu pertama kali diungkapkan oleh salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani, yang mengatakan bahwa pihaknya tengah mengkaji pemanggilan Emil.

"Ada satu pemain (Emil Audero), kiper Sampdoria, itu ternyata orang Indonesia. Tingginya 192 cm," ucap Hasani Abdulgani, dinukil dari Sportstars, Selasa (23/11/21).

"Agen saya orang Italia bilang, Roberto Mancini tak memanggil dia untuk Timnas Italia, jadi kemungkinan kalau Indonesia mau, kita bisa goda dia," lanjut Hasani.

Namun, salah satu pemain sepak bola yang pernah mencicipi Liga Italia, Emir Eranoto, mengakui jika itu adalah hal yang sulit.

Sebab, pemain keturunan Indonesia yang tinggal di Eropa umumnya memiliki banyak pertimbangan sebelum memutuskan untuk membela timnas Indonesia, termasuk Emil.

Selain pertimbangan kehilangan peluang main untuk tim nasional di Eropa, seorang pemain keturunan juga belum sepenuhnya kenal dengan budaya sepak bola Indonesia.

"Dia (Emil Audero) mungkin lebih memilih jadi kiper ketiga di Italia daripada kiper utama di timnas Indonesia," ungkap Emir Eranoto Dipasena beberapa waktu lalu.

"Mereka (pemain keturunan) ini kan dari kecil sudah di luar negeri, jadi mereka itu nggak tahu seberapa cintanya masyarakat Indonesia pada sepak bola," terang Emir.

Emir Eranoto sendiri merupakan pemain sepak bola Indonesia yang pernah menjadi kapten tim Italia, ISM Academy, dan direkrut oleh San Marco Juventina, tahun 2019 lalu.