In-depth

Sebastien Haller: Gagal di Inggris, Bersinar dan Cetak Sejarah di Liga Champions

Rabu, 8 Desember 2021 09:15 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
 Copyright:
Pesakitan di West Ham, Pahlawan di Liga Champions

Sebagai permulaan, di awal kemunculannya pada 2012, Sebastien Haller tak begitu dikenal namanya. Namanya baru melejit kala ia membela Eintracht Frankfurt di musim 2017/18.

Duetnya bersama Luka Jovic membuat namanya melambung tinggi hingga akhirnya West Ham meminangnya pada musim panas 2019 dengan mahar 35 juta poundsterling yang menjadikannya pemain termahal sepanjang sejarah klub.

Namun di West Ham karier Haller tak begitu mentereng. Mantan pemain FC Utrecht ini hanya mampu mencetak 14 gol dari 54 pertandingan.

10 gol di antaranya, ia cetak di Liga Inggris dalam 49 laga dengan rasio hampir 1 gol setiap 5 laga. Catatan miris untuk pemain dengan label termahal sepanjang sejarah klub.

Meski melempem, Ajax tetap berani meminangnya dan mengeluarkan mahar 20 juta poundsterling di bursa transfer musim dingin Januari 2021.

Ajax percaya Haller punya kualitas untuk menjadi penyerang hebat. Alasan Ajax berani meminangnya tak lepas dari pengalamannya di Belanda kala membela FC Utrecht.

Di FC Utrecht, Haller punya catatan apik dengan mencetak 51 gol dari 98 laga di berbagai ajang. Hebatnya, catatan ini ia buat di usia terbilang muda yakni dari 21 tahun hingga 23 tahun.

Perjudian Ajax pun membuahkan hasil maksimal. Pasca bergabung pada Januari 2021, Haller menjelma menjadi penyerang menakutkan di seantero Eropa.

Dilansir dari FBRef, hampir setahun sejak bergabung Ajax, statistik permainan Haller meningkat dratis. Nilai Non-Penalty Goals (NPG) atau gol tanpa penaltinya mencapai 1,01 gol per90 menit.

Nilai tersebut terbilang Overperformed mengingat Non-Penalty Expected Goals (NPxG) nya mencapai 0,86 per 90 menit. Maka tak mengherankan ia mampu mencetak 32 gol hanya dari 44 laga bersama Ajax.

Hampir seluruh bagan statistik Haller berada di atas rata-rata, atau setara dengan bomber tertajam di dunia saat ini yakni Lewandowski.

Ketajaman Haller ini turut membawanya mencetak rekor bersejarah di Liga Champions. Dilansir dari Squawka, penyerang tim nasional Pantai Gading ini menjadi pemain pertama yang mampu mencetak gol di 6 laga perdananya di Liga Champions.

Hebatnya lagi, dalam 6 laga itu ia mencetak 10 gol. Sebagai perbandingan, Haaland mencetak 10 gol di Liga Champions dalam 7 laga.

Mungkin West Ham menyesal telah melepasnya dengan harga relatif murah. Akan tetapi, bagi Haller tak ada penyesalan dari kepindahannya ini.

Siapa yang bisa menyangka, Haller yang dicap gagal di Inggris nyatanya mampu berbicara lebih banyak di pentas yang lebih mentereng seperti Liga Champions.