Liga Indonesia

Perseteruan Alex Goncalves dan Tira Persikabo Dipantau Presiden Brasil

Jumat, 10 Desember 2021 20:55 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Juni Adi
© Media Persita Tangerang.
Perseteruan Alex Goncalves dan Tira Persikabo Dikawal Presiden Brasil Copyright: © Media Persita Tangerang.
Perseteruan Alex Goncalves dan Tira Persikabo Dikawal Presiden Brasil

INDOSPORT.COM - Sengketa perilah gaji antara Alex Goncalves dan mantan klubnya, TIRA Persikabo mencapai babak baru. Presiden Brasil, Jair Messias Bolsonaro, menyatakan jika dirinya sadar akan kasus ini.

Polemik bermula dari dari pemotongan gaji sebesar 75 persen yang dilakukan oleh TIRA Persikabo. Manajemen klub menegaskan bahwa yang mereka lakukan sudah sesuai dengan ketentuan yang diatur PSSI untuk Liga 1 2020 akibat merebaknya pandemi COVID-19.

Alex sendiri mengklaim tidak tahu menaghu apalagi sampai menyetujui kebijakan tersebut. Striker yang kini berbaju Persita Tangerang itu kemudian sempat curhat via media sosial sebelum kemudian membawa masalah tersebut ke Badan Sengketa FIFA, melalui kuasa hukum pilihannya yakni Pedro Macierinha.

Manajemen TIRA Persikabo tentu saja menyayangkan aksi pemain berusia 31 tahun itu karena dianggap mencemarkan nama baik klub dan presiden Laskar Padjajaran, Bimo Wirjasoekarta. Akhirnya Alex dilaporkan ke polisi.

Karena itu masalah ini bisa sampai ke telinga Bolsonaro. Lewat akun Instagram pribadinya, presiden Brasil yang sudah menjabat sejak 2019 lalu itu menyampaikan apa saja yang ia ketahui soal perseteruan Alex Goncalves dan TIRA Persikabo.

Bolsonaro juga paham jika Alex saat ini terancam dideportasi dari Indonesia karena visa dan izin kerjanya habis per Oktober 2021 lalu. Itulah kenapa eks Persela Lamongan tersebut saat ini tidak bisa merumput untuk Persita.

"Kedutaan Brasil menyampaikan bahwa Alex bersama pihak kedutaan Indonesia pada tanggal 6 dan 7 Desember, didampingi oleh seorang kuasa hukum dan perwakilan diplomat Brasil," tulis Bolsonaro

"Jika tidak ada kendala hukum pengawasan, ada kemungkinan ia akan dapat meninggalkan negara itu (Indonesia) pada 13 Desember," tambahnya.