Liga Indonesia

Evaluasi Bali United Setelah Kalah Menyakitkan dari Madura United di Liga 1

Sabtu, 11 Desember 2021 13:47 WIB
Kontributor: Nofik Lukman Hakim | Editor: Yosef Bayu Anangga
© PT LIB
Kalah menyakitkan dari Madura United di pekan keenam belas Liga 1, begini evaluasi pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco. Copyright: © PT LIB
Kalah menyakitkan dari Madura United di pekan keenam belas Liga 1, begini evaluasi pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco.

INDOSPORT.COM – Kalah menyakitkan dari Madura United di pekan keenam belas Liga 1, begini evaluasi pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco.

Penyelesaian akhir dan antisipasi serangan balik menjadi evaluasi Bali United ketika kalah dari Madura United 0-1 dalam lanjutan Liga 1 2021/2022 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Kamis (9/12/21).

Kekalahan atas Madura United sangat menyakitkan bagi Bali United. Gol Madura United tercipta lewat serangan balik. Bola sepakan Hugo Gomes "Jaja", yang membentur tiang gawang, disambut Haris Tuharea dengan penyelesaian cantik.

Kekalahan ini dibilang menyakitkan karena Bali United lebih menguasai bola. Meski tak diperkuat delapan pilarnya, Bali United menguasai 59 persen penguasaan bola.

Bali United pun memiliki 10 peluang, yang terdiri dari lima sepakan ke arah gawang dan lima lainnya melenceng. Sementara Madura United hanya memiliki enam peluang, namun bisa berbuah satu gol.

Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco, mengaku sudah berusaha mengantisipasi absennya delapan pilar, terutama gelandang serang, Eber Bessa, dengan menduetkan Ilija Spasojevic dengan Lerby Eliandry dilini depan.

"Kita sedikit mengubah sistem. Kita pasang dua striker. Saya pikir semua sudah kerja keras, tapi sekali lagi, kita punya banyak peluang, tidak ada gol," ucap Teco.

Di lini belakang, Bali United kehilangan Willian Pacheco dan Leonard Tupamahu. Teco menduetkan Haudi Abdillah dengan I Komang Tri Arta Wiguna.

Dia menilai duet ini cukup kerja keras sepanjang pertandingan. Namun, tim tak siap ketika Madura United melancarkan serangan balik mematikan.

"Kita kena serangan balik. Harusnya kita lebih siap buat bertahan ketika situasi bola seperti itu," tutur Teco.