In-depth

Legenda Samuel Eto'o Diangkat Jadi Presiden PSSI-nya Kamerun, Indonesia Kapan Nyusul?

Minggu, 12 Desember 2021 22:05 WIB
Editor: Juni Adi
© pssi.org
Logo PSSI. Copyright: © pssi.org
Logo PSSI.
Kapan PSSI Punya Ketum Legenda Sepak Bola

Terpilihnya Samuel Eto'o yang merupakan legenda sepak bola Kameru, menjadi tamparan keras wajah sepak bola Indonesia khususnya di tubuh federasi dalam hal ini adalah PSSI.

Berdasarkan laporan Tabloid BOLA edisi khusus pemilihan Ketum PSSI 2016-2020 bertajuk "Menekan Tombol Reset", 13 Oktober 2016, tercatat hanya ada dua legenda sepak bola Tanah Air yang pernah menjabat sebagai presiden atau ketua umum PSSI. Mereka adalah Raden Maladi dan Maulwi Soelan di era pemerintahan Presiden Soekarno.

Nama Maladi memang tidak banyak diketahui publik Tanah Air sebagi pesepak bola. Ia mulai dikenal lewat Stadion Sriwedari yang pernah diubah namanya menjadi nama dirinya Stadion R Maladi.

Sebelum menduduki kursi PSSI 1 masa jabatan 1950 hingga 1959, Maladi aktif mejadi pesepak bola. Pria kelahiran Surakarta, 30 Agustus 1912 itu bermain sebagai kiper.

Bisa dibilang ia menjadi kiper pertama yang pernah memperkuat timnas Indonesia, usai PSSI dan NIVU (Nederlandsche Indtsche Voetbal Unde) memutuskan bersatu dan membentuk satu tim nasional dengan tittle PSSI Elftal.

Setali tiga uang dengan Maladi, Maulwi Saelan yang pernah menjabat ketua umum PSSI periode 1964 sampai 1967, juga merupakan legenda sepak bola Indonesia berposisi sebagai kiper.

Pria bernama lengkap Surachman itu memulai karier sepak bolanya di klub MOS (Main Oentoek Sports) Makassar. Keseriusannya menekuni dunia bal-balan membuat karier Maulwi menanjak usai memutuskan bergabung dengan Indonesia Muda Bandung. 

Sejak saat itulah namanya membesar di sepak bola Indonesia, hingga mampu menembus skuat Timnas Indonesia untuk Olimpiade Melbourne 1965. 

Kiprahnya bersama Skuad Garuda berlangsung cukup lama yakni sekitar 10 tahun dari 1951 hingga 1961. Setelah itu ia memutuskan aktif di dunia militer, hingga menjadi ajudan Presiden Soekarno.

Dari situ ia ditunjuk langsung Bung Karno untuk memimpin PSSI selama tiga tahun (1964-1967). Sejak saat itu, tidak ada lagi legenda sepak bola yang pernah menduduki kursi tertinggi di PSSI.

Harapan PSSI dipimpin kembali oleh legenda sepak bola Tanah Air sempat muncul pada saat pemilihan ketua umum untuk periode 2016-2020 lalu.

Nama yang masuk dalam bursa pencalonan adalah Kurniawan Dwi Yulianto. Publik tentu tidak asing dengan namanya, karena namanya cukup besar malang melintang di sejumlah klub Liga Indonesia hingga tim nasional.

Namun dalam proses pemungutan suara di Kongres Luar Biasa, pria yang sewaktu menjadi pemain akrab disapa Si Kurus ini harus kecewa, karena tak ada satupun anggota yang mempunyai hak suara untuk memilihnya. 

Saat itu sosok yang keluar sebagai pemenang adalah Edy Rahmayadi, dengan perolehan 76 suara dari total 107 suara voters. Artinya, mantan Pangkostrad TNI itu menang secara mutlak melalui satu putaran pemungutan suara.

Sebab, pria berumur 55 tahun tersebut sudah memenuhi syarat perolehan suara untuk menjadi Ketum PSSI, yakni 50 persen + 1 dari voters atau 54 suara. 

Kendati demikian, Kurniawan tidak sakit hati. Tapi juga cukup kapok untuk kembali memberanikan diri maju menjadi calon ketua umum PSSI lagi.

"Kenapa saya mencalonkan karena memang saya resah dengan sepak bola. Makanya, saya sebagai orang lapangan saya ingin membuka pikiran kembali merangkul semua dan saatnya yang senior-senior masuk ke dalam PSSI," ucap Kurniawan Dwi Yulianto.

"Tapi, kalau proses pemilihannya seperti yang saya alami dulu, saya rasa susah. Karena yang saya alami sendiri bagaimana di depan mata, oh ternyata begini ya dan gak mungkin lah," jelasnya. 

Berikut Daftar Ketua Umum PSSI dari Masa ke Masa:

Soeratin Sosrosoegondo 1930 - 1940

Artono Martosoewignyo 1941 - 1949

Maladi (Legenda) 1950 - 1959

Abdul Wahab Djojohadikoesoemo 1960 - 1964

Maulwi Saelan (Legenda) 1964 - 1967

Kosasih Poerwanegara 1967 - 1974

Bardosono 1975 - 1977

Ali Sadikin 1977 - 1981

Sjarnoebi Said 1982 - 1983

Kardono 1983 - 1991

Azwar Anas 1991 - 1999

Agum Gumelar 1999 - 2003

Nurdin Halid 2003 - 2011

Djohar Arifin Husin 2011 - 2015

La Nyalla Mattalitti 2015 - 2016

Edy Rahmayadi 2016 - Januari 2019

Joko Driyono Januari - Maret 2019

Iwan Budianto Maret - November 2019

Mochamad Iriawan November 2019 - Sekarang