In-depth

4 Kontroversi yang Menyelimuti Gelaran Piala AFF 2020

Rabu, 15 Desember 2021 15:35 WIB
Editor: Juni Adi
© PSSI
Laga antara Timnas Indonesia vs Kamboja di Piala AFF 2020. Copyright: © PSSI
Laga antara Timnas Indonesia vs Kamboja di Piala AFF 2020.
Soal Makanan

Panitia penyelenggara Piala AFF 2020 mendapat kritikan keras dari sejumlah negara peserta di antaranya Timnas Indonesia dan Vietnam perihal soal makanan.

Secara khusus, Timnas Indonesia mengeluhkan porsi dan nutrisi makanan yang diberikan panitia penyelenggara Piala AFF 2020.

"Makanan dalam bentuk bento. Kalau dari menu, memang masih sangat kurang dari sisi kuantitas dan protein," kata asisten pelatih, Nova Arianto kepada wartawan.

"Namun, masalah ini kami sudah dikomunikasikan ke panitia untuk diperbaiki. Harapannya makanan lebih baik karena pemain membutuhkan tenaga untuk latihan dan bertanding," ujar Nova menambahkan.

Sedangkan Timnas Vietnam, protes karena tidak adanya menu daging babi dalam makanan untuk para pemain. Sebab, memakan daging babi adalah budaya di Vietnam. 

Pelatih Park Hang-seo bahkan sampai geram. Menurutnya panitia seharusnya menyediakan makanan yang dikhususnya bagi setiap negara ketika mengatur menu makanan. 

Posisi Klasemen

Klasemen Piala AFF 2020 khususnya di Grup B, sempat dibuat heboh dengan susunan peringkatnya antara Vietnam, Timnas Indonesia, dan Malaysia yang mempunyai poin sama yakni 6 poin.

Sebab situs resmi AFF menempatkan Vietnam di posisi pertama, Timnas Indonesia di posisi kedua dan Malaysia di urutan ketiga.

Padahal Skuad Garuda unggul selisih gol dari Vietnam dan Malaysia. Pihak AFF berpendapat penempatan posisi tersebut karena pakai sistem head to head langsung antar ketiga.

Namun sayangnya aturan tersebut sebenarnya tidak bisa digunakan karena Timnas Indonesia belum berhadapan dengan Vietnam dan Malaysia.

Perdebatan di publik akhirnya selesai setelah situs resmi Piala AFF 2020 memperbaiki klasemen Grup B dengan menempatkan Indonesia ke puncak pada Senin (13/12/2021) pagi WIB.

Perlakuan Berbeda

Sikap pemerintah Singapura dan panitia Piala AFF 2020 banyak dikritik oleh publik sepak bola Asia Tenggara setelah membedakan perilaku isolasi mandiri kepada pemain Timnas Indonesia dan Malaysia.

Jika Elkan Baggott harus menjalani karantina, namun pemain Malaysia tidak ada yang harus isolasi. Padahal terdapat empat pemain yang positif covid-19.

Empat pemain Malaysia itu yakni Akhyar Rashid (striker), Quentin Cheng (full-back), Faisal Halim (winger), dan Khairulazhan Khalid (kiper)

Sebelum ketahuan positif, keempat nama tersebut sempat berlatih dan melakukan kegiatan bersama dengan para pemain skuat Negeri Jiran yang lain.

Seperti Safawi Rasid yang masih bermain ketika Malaysia bersua Vietnam beberapa hari lalu. Padahal ia merupakan rekan sekamar dari Akhyar Rashid yang diyatakan positif.

Tuduhan Ada Pengaturan Skor

Sebuah tuduhan serius dialamatkan ke laga Malaysia vs Laos di Piala AFF 2020. Seseorang yang mengaku penjudi menuduh laga itu merupakan praktik pengaturan skor karena Laos sengaja mengalah kepada Malaysia.

"Sebuah permainan match fixing yang begitu mencolok di mana Laos sengaja mengalah pada laga tersebut ke Malaysia."

"Kalian harus memulai penyelidikan. Ini terjadi di Singapura," tulis @Orientalgambler.

Cuitan ini mendapatkan banyak tanggapan, terutama dari suporter Timnas Malaysia. Mayoritas dari mereka menyindir balik akun tersebut.

Tak heran, beberapa orang mengira bahwa akun @Orientalgambler ini kalah judi sehingga melakukan tuduhan pengaturan skor pada pertandingan Timnas Malaysia vs Timnas Laos di Piala AFF.