Bola Internasional

Beri Wejangan ke Junior, Evan Dimas Cerita Penyesalan Tak Main di Luar Negeri

Rabu, 26 Januari 2022 20:06 WIB
Kontributor: Nofik Lukman Hakim | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Nofik Lukman Hakim/Indosport.com
Kapten Timnas Indonesia, Evan Dimas Darmono, saat sesi konferensi pers di Seminyak, Bali. Foto: Nofik Lukman Hakim/Indosport.com. Copyright: © Nofik Lukman Hakim/Indosport.com
Kapten Timnas Indonesia, Evan Dimas Darmono, saat sesi konferensi pers di Seminyak, Bali. Foto: Nofik Lukman Hakim/Indosport.com.

INDOSPORT.COM - Kapten Timnas Indonesia, Evan Dimas Darmono, tak ingin Marselino Ferdinan dan Ronaldo Kwateh merasakan penyesalan yang dialaminya. Dia berharap, keduanya mengambil tawaran untuk main di luar negeri.

Evan Dimas pernah merasakan posisi yang dialami Marselino dan Ronaldo Kwateh saat ini. Mereka menjadi bagian dari Timnas Indonesia saat usianya masih sangat belia.

Marselino dan Ronaldo Kwateh bahkan dipanggil masuk Timnas ketika usianya baru 17 tahun. Evan Dimas sebagai seniornya pun turun tangan memberi wejangan.

"Masuk Timnas saat usia muda itu tidak gampang. Kita perlu adaptasi, tapi saya lihat Marselino dan Ronaldo Kwateh ini pemain yang punya potensi," kata Evan Dimas, Rabu (26/01/22).

Evan Dimas kerap berbincang dengan Marselino dan Ronaldo Kwateh. Evan Dimas memberikan wejangan ketika keduanya bertanya tentang karier profesional ke depan.

"Marselino sering ngobrol sama saya, dia tanya "Mas, kok bisa main lama di Timnas", sama Ronaldo juga,"

“Ya memang untuk mencapai  itu gampang, tapi untuk mempertahankan tidak mudah. Yang penting kamu harus jaga mental," jelas Evan Dimas.

Evan Dimas pun mengungkap penyesalan semasa muda. Ia menyesal karena pada masa muda tak banyak berkarier di luar Asia Tenggara, seperti yang dilakukan Egy Maulana Vikri, Witan Sulaeman, dan Asnawi Mangkualam Bahar saat ini.

Evan Dimas berharap Marselino Ferdinan dan Ronaldo Kwateh mengambil tawaran ketika ada klub luar negeri yang datang. Hal tersebut bisa menjaga karier tetap berprogres setiap tahun.

"Seperti saya waktu muda, penyesalan itu bukan datang di depan, pasti datang di belakang. Kalau misal ada kesempatan main di luar, mending main di luar negeri," ucapnya.

"Kalau saya sekarang sudah terlambat. Harusnya saya dulu main di luar negeri, tapi saya tidak main di luar negeri. Padahal itu yang membuat kita awet main bola," lanjutnya.