Bola Internasional

Sejarah Kiper Keturunan Cuma Secuil di Timnas Indonesia, Dilanjut Cyrus Margono?

Selasa, 1 Februari 2022 17:05 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© dok. Sari Azhar Tanjung
Melihat sejarah kiper berdarah keturunan di Timnas Indonesia. Foto: dok. Sari Azhar Tanjung. Copyright: © dok. Sari Azhar Tanjung
Melihat sejarah kiper berdarah keturunan di Timnas Indonesia. Foto: dok. Sari Azhar Tanjung.
Sejarah Kiper Keturunan di Timnas Indonesia

Terlepas dari desas-desus terkait Cyrus Margono, sejarah mencatat tidak banyak kiper dengan darah keturunan yang bermain untuk Timnas Indonesia.

Jika menarik linimasa mundur ke belakang, mungkin hanya sedikit yang bisa mengingat siapa-siapa saja pesepak bola yang pernah menghuni posisi tersebut.

Namun sejarah juga mencatat nama Arnold van der Vin, seorang pemain keturunan dari Belanda sekaligus kiper naturalisasi pertama yang membela Timnas Indonesia.

Sosok kelahiran Semarang itu merupakan kiper kedua setelah Mo Heng Tan (Hindia-Belanda) yang bermain untuk Indonesia setelah masa penjajahan.

Arnold van der Vin pun menjelma sebagai kiper jempolan apalagi dengan posturnya kala itu yang menjulang, sebuah pemandangan yang mungkin tidak biasa bagi tim-tim sepak bola dari Asia.

Kiper yang juga akrab disapa Nol ini pertama kali mengembangkan karier sepak bola bersama klub Excelsior Surabaya. Selain itu, ia juga pernah berkarier di Indonesia bersama Persija Jakarta dan PSMS Medan.

Setelah Arnold van der Vin, Indonesia memang punya sejumlah pemain keturunan dan asing yang dinaturalisasi, meski tidak semuanya meraih kesuksesan karier.

Akan tetapi, dari seabrek nama di daftar, tidak ada yang berposisi sebagai kiper Timnas Indonesia. Oleh sebab itu, Cyrus Margono akan mencetak sejarah jika ia bergabung sebagai penjaga gawang berdarah keturunan.

Apalagi, berdasarkan data Transfermarkt, ia diketahui belum pernah membela timnas mana pun sepanjang karier sepak bolanya.

Selain itu, pemain berusia 20 tahun tersebut dikabarkan bisa bergabung tanpa proses naturalisasi. Ia hanya perlu memilih menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) seperti yang dilakukan Elkan Baggott beberapa waktu lalu.