In-depth

Spaso di Ambang Sejarah: Bisa Bawa Gelar Top Skor BRI Liga 1 ke Pangkuan Ibu Pertiwi Lagi

Rabu, 9 Februari 2022 18:45 WIB
Editor: Juni Adi
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Penyerang Bali United, Ilija Spasojevic melepaskan sepakan ke gawang PSM Makassar. Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Penyerang Bali United, Ilija Spasojevic melepaskan sepakan ke gawang PSM Makassar.

INDOSPORT.COM - Ilija Spasojevic tengah diambang sejarah, dimana ia berpeluang menjadi pemain Indonesia yang akan kembali merebut gelar top skor BRI Liga 1 setelah terakhir diraih Boaz Solossa tahun 2013.

Rabu, 25 Oktober 2017 menjadi salah satu tanggal bersejarah dalam hidup penyerang Bali United, Ilija Spasojevic. Sebab di hari itu dirinya resmi melepas status kewarganegaraan Montenegro, untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

Hal itu diketahui setelah sang pemain mengunggah sebuah foto di akun Instagram pribadinya, @spaso_87. 

"Akhirnya Saya Indonesia! Saya berharap suatu saat saya akan memakai seragam Merah Putih kebanggaan "Garuda" di Timnas Indonesia," ungkap Spaso -sapaan karibnya- kala itu.

"Saya mohon dukungan seluruh masyarakat dan pecinta sepak bola di tanah air. Salam hormat untuk PSSI yang telah memberi banyak bantuan agar keinginan ini terealisasi," sambungnya.

Hal tersebut membuat Spaso yang masih membela Bhayangkara FC di BRI Liga 1 kala itu, tampak berseri-seri wajahnya saat memasuki ruang konferensi pers sehari jelang laga melawan Persela Lamongan, Kamis (26/10/17).

Ilija Spasojevic sendiri berani melepas Kewarganegaraan Montenegro yang menjadi negara kelahirannya bukan tanpa alasan. 

Sejak pertama kali menginjakan kakinya di Indonesia pada tahun 2011 saat diboyong oleh Bali Devada dari klub asal Yunani, AO Trikala, ia mengaku sudah jatuh cinta dengan Ibu Pertiwi.

Spaso kemudian hijrah ke PSM Makassar. Tercatat Juku Eja menjadi tim profesional BRI Liga 1 yang lama dibela olehnya terhitung sejak 2011 hingga 2013.

Bersama PSM Makassar, Spaso sukses membuktikan kualitasnya sebagai striker asing yang berbahaya. Tak heran banyak klub yang kepincut untuk menggunakan jasanya.

Dua tahun bermain untuk PSM, Spaso semakin betah tinggal di Indonesia setelah hatinya tertambat oleh seorang wanita Bugis bernama Lelhy Arief Spasojevic. Keduanya menikah pada tahun 2013, dan sudah dikaruniai dua orang buah hati.

Butuh tujuh tahun sejak ia tiba di Tanah Air untuk bisa menjadi WNI. Namun pada tahun 2019, Spaso haru menerima kenyataan pahit setelah sang istri tercinta harus pulang terlebih dahulu ke pangkuan sang pencipta.

Kehilangan wanita yang dicintai memang menjadi pukulan telak bagi Spaso. Namun ia tidak larut dalam keterpurukan.

Spaso kemudian hijrah ke beberaa klub BRI Liga 1 di antaranya Mitra Kukar, Persisam, Persib Bandung, Melaka United (Liga Super Malaysia), Bhayangkara FC.

Namun ketika membela Bhayangkara FC lah semua mimpi Spaso terwujud, mulai dari menjadi WNI hingga merasakan berbaju timnas Indonesia.

Spaso dipanggil oleh pelatih timnas Indonesia kala itu Luis Milla di tahun 2017. Ia menjalani debutnya melawan timnas Suriah U-23 pada Sabtu (18/11/17) di Stadion Wibawa Mukti.

Dalam menjalani penampilannya, bomber berusia 34 tahun itu tidak berjalan mulus. Spaso tidak bisa mencetak gol dan Skuad Garuda harus menelan kekalahan.

Spaso akhirnya ditarik pada menit ke-72 untuk digantikan dengan Septian David Maulana, karena lini tengah timnas Indonesia sulit membendung serangan Suriah.

Kendati demikian, Spaso tetap tampil gacor di kompetisi lokal. Dirinya sukses membawa Bhayangkara FC juara BRI Liga 1 tahun 2017.