Liga Indonesia

Tersingkir di Liga 3, Perseman Manokwari: Grup A Sepertinya Sudah Diatur

Minggu, 13 Februari 2022 19:36 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Indra Citra Sena
© Petrus Manus/INDOSPORT
Pelatih Perseman Manokwari, Yonas Yuvensius (tengah) Copyright: © Petrus Manus/INDOSPORT
Pelatih Perseman Manokwari, Yonas Yuvensius (tengah)

INDOSPORT.COM - Pelatih Perseman Manokwari, Yonas Yuvensius, menilai ada yang tak beres di Grup A babak 64 besar Liga 3 2021. Dia menyebut seperti ada rancangan meloloskan salah satu klub ke fase berikutnya. 

Menurut Yonas, ada hal-hal di luar pertandingan yang cukup mengganggu. Timnya sempat dilarang memainkan enam pemain, padahal sudah dinyatakan sah di manager meeting pada laga perdana. 

Kemudian, wasit yang memimpin laga ketiga kontra Persikota Tangerang disebut sangat tidak adil karena dirasa lebih memihak kubu tuan rumah. 

"Kami sudah sampaikan ke manajemen untuk tanyakan ke PSSI karena pemain kami sudah sah, tapi kenapa tak bisa main. Saya percaya Persikota sudah dapat satu dan yang temani itu Galacticos FC. Sudah pasti karena kita lihat situasinya seperti itu, seperti sudah diatur," kata Yonas. 

"Kalau kualitas bermain oke, di lapangan aman. Tapi pengadil lapangan, kalau kita begini terus nanti setiap hari berkelahi seperti di Malang (Grup O) wasitnya dipukul jatuh dan dibanting. Saya harap wasit babak selanjutnya dikoreksi, sehingga keputusannya tak merugikan siapa pun," lanjutnya. 

Bagi Yonas, Perseman Manokwari dan tiga klub lain di Grup A babak 64 besar punya kekuatan setara. Hanya saja, banyak keputusan wasit yang tidak adil dan membuat pertandingan berjalan panas. 

"Kami punya kualitas dan punya kans lolos tapi yang terjadi seperti itu. Kami harusnya junjung fair play, tapi kok belum sampai beberapa menit ada penalti tak masuk akal dan kita dilihat video," ujar Yonas usai kalah 0-1 dari Persikota, Sabtu (12/2/22). 

"Saya jujur, kalau menang juga tak pengaruh buat kami. Tapi yang mau saya sampaikan, situasinya kenapa ribut? Kami ingin wasit diganti di babak kedua karena aneh, kami seperti ditekan sehingga bermain tidak sesuai yang diharapkan," cetusnya.

"Permainan bagus dari semua tim, tidak ada musuh, dendam dan fair play. Kami protes karena situasinya merugikan, bukan antara pemain tapi wasit kasih tekanan," pungkas Yonas Yuvensius.