In-depth

Flashback Piala Kemerdekaan 2008: Budi Phyton Benarkan Ada Aksi Kekerasan ke Timnas Libya

Senin, 21 Februari 2022 14:42 WIB
Penulis: Martini | Editor: Isman Fadil
© http://infosepakbolaindonesia.blogspot.com
Legenda Timnas Indonesia, Budi sudarsono Copyright: © http://infosepakbolaindonesia.blogspot.com
Legenda Timnas Indonesia, Budi sudarsono

INDOSPORT.COM - Flashback Piala Kemerdekaan 2008, saat Timnas Indonesia menjadi juara, dan striker lokal Budi Sudarsono alias phyton menjadi top skorer ajang ini.

Piala Kemerdekaan 2008 adalah trofi terakhir yang bisa diraih oleh skuat Timnas Indonesia sampai saat ini. Ajang itu digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).

Ada enam peserta yang mengikuti ajang ini, mulai dari Timnas Indonesia senior, Timnas Indonesia U-21, Libya U-23, Myanmar, Kamboja, serta Brunei Darussalam.

Budi Sudarsono dkk di Timnas Indonesia berhasil menang mudah di penyisihan grup, sehingga melenggang ke babak semifinal.

Skuat Garuda pun berhasil mengamankan tiket ke final setelah menyingkirkan adiknya sendiri, Tim as Indonesia U-21, melalui gol tunggal yang dicetak Ponaryo Astaman.

Di laga final, Indonesia bertemu dengan Libya U-23. Laga ini cukup kontroversial, karena Timnas Libya tak mau melanjutkan laga di babak kedua, walau sudah unggul 1-0.

Indonesia akhirnya dinobatkan sebagai juara Piala Kemerdekaan setelah menang WO dengan skor 3-1, sebagai dampak dari penolakan Libya berlaga di babak kedua.

Libya tak mau bertanding lagi karena sang pelatih, Gamal Adeen Abu Nowara mengaku menjadi korban pemukulan dari salah satu ofisial Timnas, yakni pelatih kiper, Sudarno.

Hingga 13 tahun berselang, salah satu pemain Timnas Indonesia kala itu, Budi Sudarsono akhirnya buka suara. Striker berjuluk Phyton itu membenarkan jika memang ada aksi kekerasan di stadion.