Bola Internasional

Soal Model Baru Liga Super Eropa, 3 Klub Ini Lebih Jahat dari Vladimir Putin

Jumat, 4 Maret 2022 08:40 WIB
Penulis: Henrikus Ezra Rahardi | Editor: Prio Hari Kristanto
© givemesport.com
Presiden Liga Spanyol, Javier Tebas, menyebut presiden Barcelona, Juventus, dan Real Madrid lebih jahat dari Vladimir Putin dalam pelaksanaan Liga Super Eropa. Copyright: © givemesport.com
Presiden Liga Spanyol, Javier Tebas, menyebut presiden Barcelona, Juventus, dan Real Madrid lebih jahat dari Vladimir Putin dalam pelaksanaan Liga Super Eropa.

INDOSPORT.COM – Presiden Liga Spanyol, Javier Tebas, berujar bahwa presiden Barcelona, Juventus, dan Real Madrid lebih jahat dari Vladimir Putin mengenai pelaksanaan Liga Super Eropa

Proyek kontroversial Liga Super Eropa disinyalir akan kembali muncul ke publik. Hal ini diketahui, menyusul rencana Presiden Juventus, Andrea Agnelli, yang dikabarkan akan membuka tabir mengenai proyek baru Liga Super Eropa alam dsebuah seminar bisnis sepak bola pada hari Kamis (03/03/22) waktu Italia.

Melihat kondisi ini, Presiden Liga Spanyol, Javier Tebas, berujar bahwa apa yang terjadi mengenai gagalnya pelaksanaan Liga Super Eropa adalah sebuah kebohongan.

“Agnelli harus menjelaskannya, jika tidak maka dia berbohong,” tuturnya seperti dilansir dari Football Italia.

“Sepekan silam. Saya pikir di rumahnya ada pertemuan dari tiga tim. Sekarang mereka berujar bahwa belum ada lowongan untuk tim yang akan bertanding. Real Madrid sudah berujar bukan mereka yang akan mengisinya. Ini salah.”

“Akan sangat sulit bagi tim Inggris untuk menjadi bagian dari kompetisi, sehingga mereka akan membuat liga ini dengan dua format, Liga Nasional dan divisi dua.”

“Ada dua atau tiga tim yang akan terdegradasi, tetapi tiga tim ini, Juventus, Barcelona, dan Real Madrid akan sulit didongkel,” imbuh Tebas.

Menurut sang Presiden, hal ini adalah cara untuk memusuhi UEFA dan Liga Inggris yang bertumbuh mengalahkan model dua liga yang lain.

“Ketika saya membaca tentang ini, saya berlawanan dengan mereka. Saya pikir kebohongan mereka lebih besar dari Vladimir Putin,” ujar Tebas.