Liga Inggris

Breaking! Tidak ada Kepastian, Para Pemain Chelsea Rencanakan Putus Kontrak Massal

Sabtu, 12 Maret 2022 10:29 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Prio Hari Kristanto
© Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Para pemain Chelsea dikabarkan mulai menjajaki kemungkinan meninggalkan klub setelah sang pemilik Roman Abramovich dijatuhi sanksi oleh pemerintah Inggris. Copyright: © Grafis: Eli Suhaeli/INDOSPORT
Para pemain Chelsea dikabarkan mulai menjajaki kemungkinan meninggalkan klub setelah sang pemilik Roman Abramovich dijatuhi sanksi oleh pemerintah Inggris.

INDOSPORT.COM – Para pemain klub Liga Inggris, Chelsea, dikabarkan mulai menjajaki kemungkinan meninggalkan klub setelah sang pemilik Roman Abramovich dijatuhi sanksi oleh pemerintah Inggris.

Pemilik Chelsea, Roman Abramovich resmi menerima sanksi dari pemerintah Inggris terkait invasi Rusia kepada Ukraina yang telah terlangsung dalam beberapa pekan terakhir.

Isu kedekatan Abramovich dengan presiden Rusia, Vladimir Putin juga menjadi salah satu penyebab sanksi ini diberikan. 

Chelsea pun kena dampaknya akibat sanksi tersebut. Seluruh aktivitas klub dibekukan oleh pemerintah Inggris, seperti jual-beli pemain, menjual tiket non-terusan hingga larangan menjual merchandise klub. 

Bukan hanya itu saja, sanksi ini menyebabkan Chelsea harus beroperasi di bawah lisensi khusus, di mana hal ini membuat pemasukan mereka terbatas dan sejumlah sponsor menangguhkan kerja sama mereka.

Dilansir dari The Telegraph, berbagai dampak atas sanksi tersebut ternyata juga membuat para pemain The Blues mulai khawatir dengan masa depan mereka di Stamford Bridge.

Alhasil, para pemain meminta agen mereka masing-masing untuk berkonsultasi dengan pengacara terkemuka terkait skenario terburuk yang akan terjadi andaikan mereka bertahan di klub.

Sebagaimana diketahui, Chelsea menggelontorkan dana hampir 28 juta pounds atau setara Rp523 miliar setiap bulannya untuk menggaji pemain.

Sementara cadangan kas setelah sanksi pemerintah Inggris itu diberlakukan hanya berkisar 17 juta pounds atau separuh dari anggaran gaji, berdasarkan status finansial terakhir klub.

Kondisi finansial yang ‘dimiskinkan’ akibat sanksi tersebut membuat pemain terancam tak akan bisa mendapatkan gajinya selama dua bulan ke depan.