Liga Indonesia

Akmal Marhali Tuding Naturalisasi Jadi Mainan Agen, Iwan Bule: Pikir Dulu Kalau Bicara

Kamis, 17 Maret 2022 17:55 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Prio Hari Kristanto
© Fitra Herdian/Indosport.com
Pengamat sepak bola Indonesia, Akmal Marhali. Copyright: © Fitra Herdian/Indosport.com
Pengamat sepak bola Indonesia, Akmal Marhali.
Siapa Akmal Harmali?

Nama Akmal Marhali mungkin masih cukup asing di telinga para pecinta sepak bola Tanah Air meski ia kerap lantang bicara membahas kebijakan PSSI atau liga sejak lama.

Sebelum viral karena polemik pemain naturalisasi dan agen, Akmal lebih dikenal sebagai salah satu penggiat di organisasi bernama Save Our Soccer (SOS).

SOS menjadi wadah untuk menuangkan kecemasan terhadap segala problematika sepak bola Indonesia. Di beberapa kesempatan mereka kerap menyita perhatian publik karena kritikan pedas pada pengurus bola sepak lokal.

Tidak cuma aktif di SOS saja, Akmal bahkan sempat berkecimpung dalam dunia manajemen klub profesional sekitar lebih dari satu dekade lalu.

Akmal kala itu ditunjuk sebagai CEO dari Tangerang Wolves, kesebelasan asal Banten yang dibentuk untuk mengikuti kompetisi tandingan Indonesia Super League (ISL) yakni Liga Primer Indonesia (LPI).

Hanya saja Wolves tidak bisa sukses di bawah kepengurusan Akmal. Sebelum akhirnya LPI 2011 dihentikan secara paksa akibat menimbulkan dualisme, tim berlogo serigala itu merasakan rentetan hasil buruk.

Dari 18 pertandingan, Wolves hanya memenangi dua diantaranya dan kalah sebelas kali. Mereka nyaris menjadi juru kunci di klasemen andai Cenderawasih Papua tidak bermain lebih buruk.

Padahal untuk mengarungi LPI sejumlah pemain asing sudah mereka rekrut seperti Wallace Rodrigues da Silva, Luis Feitoza, dan Victor Hugo dari Brasil plus Ku Hyung-hyun dan Park Chan-yong asal Korea Selatan.

Belum lagi ada tambahan suntikan tenaga dari pemain yang katanya masih punya darah Indonesia seperti Regilio Jacobs dan Jordy de Kat. 

Setelah itu tidak diketahui apakah Akmal Marhali pernah menjadi pengurus tim pro lagi. Hanya saja yang jelas namanya kembali terangkat berkat kontroversi yang ia goreng di hadapan petinggi PSSI macam Iwan Bule.