Liga Indonesia

Ingin Untung Malah Buntung, 3 Klub Liga 1 Terseret Kasus Penipuan Trading Bodong

Senin, 18 April 2022 00:14 WIB
Penulis: Agung Wicaksono | Editor: Juni Adi
© Ronald S/INDOSPORT.COM
Persija Jakarta wajib menang atas PSS Sleman Copyright: © Ronald S/INDOSPORT.COM
Persija Jakarta wajib menang atas PSS Sleman

INDOSPORT.COM – Kabar tak mengenakkan datang dari tiga klub Liga 1 yakni Persija Jakarta, PSS Sleman dan Madura United yang terseret kasus trading bodong oleh sponsor mereka.

Sebelumnya, pihak kepolisian telah menetapkan PT Trust Global Karya dan PT Asia Smart Digital yang menjadi pengelola platform trading Viral Blast ditetapkan sebagai tersangka penipuan.

Dalam kasus penipuan ini, pihak Kepolisian telah menetapkan empat tersangka utama robot trading bodong Viral Blast. Keempatnya ialah Rizky Puguh, Minggus Umboh, Putra Wibowo dan Zainal Hudha (Manajer Madura United).

Dari keempat pelaku, tiga orang telah diamankan, saat ini Polisi kabarnya masih memburu satu otak intelektual lainya, Putra Wibowo yang menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) Kepolisian Republik Indonesia.

Lantaran hal tersebut, beberapa pihak ikut terseret ke dalam pusaran, termasuk tiga klub Liga 1 yang tahun ini menjalin kerjasama sponsorship dengan perusahaan trading abal-abal, Viral Blast Global.

Terkait dengan situasi ini, melalui Badana Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri telah memanggil agen dari tiga klub sepak bola. Ketiganya ialah Persija Jakarta, PSS Sleman dan Madura United.

“Klub yang sudah dimintai keterangan dari Persija, PSS Sleman dan Madura United. Materi pemeriksaan semua terkait sponsorship Viral Blast kepada masing-masing klub,” ungkap Kepala Subdirektorat III / Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Komisaris Besar Robertus Yohanes De Deo Tresna Eka Trimana, (16/0422) dikutip dari CNN.

Sekedar informasi, salah satu tersangka kasus investasi bodong ini merupakan petinggi klub yang dimintai keterangan. Zainal Hudha Purnama, dia menjabat sebagai manajer Madura United musim ini.

Dari hasil penyelidikan, diduga tersangka yang merupakan seorang manajer klub, telah melakukan kerja sama sponsorship dengan sejumlah klub sepak bola lain, termasuk satu klub yang juga kedapatan menjalin kerjasama.

Namun anehnya, satu klub terakhir ini tak dipanggil. Mereka adalah Bhayangkara FC, The Guardians sejatinya jadi salah satu tim yang terseret aliran dana panas, keanehan ini bahkan sampai memancing banyak komentar di media sosial.