Liga Indonesia

3 Klub Pendiri PSSI Bernasib Apes, 1 Klub Sempat Mati Suri Sebelum Bangkit Kembali

Senin, 2 Mei 2022 08:50 WIB
Penulis: Agung Wicaksono | Editor: Prio Hari Kristanto
© Grafis: Yanto/Indosport.com
Jauh sebelum eksistensi PSSI sebagai induk organisasi yang menaungi olahraga si kulit bundar lahir, sepak bola di Indonesia sudah menggeliat. Copyright: © Grafis: Yanto/Indosport.com
Jauh sebelum eksistensi PSSI sebagai induk organisasi yang menaungi olahraga si kulit bundar lahir, sepak bola di Indonesia sudah menggeliat.

INDOSPORT.COM – Sepak bola sejatinya telah 'hidup' lama di negeri bahari ini. Bahkan jauh eksistensi PSSI sebagai induk organisasi yang menaungi olahraga si kulit bundar lahir.

Banyak klub yang sudah eksis sejak era kolonial Belanda. Tentu tak ada yang tahu jika nantinya klub-klub itu akan menyatukan visi misi dan pikiran mereka lantas membentuk wadah sepak bola Indonesia.

Wadah sepak bola ‘pribumi’ ini nantinya akan dikenal sebagai PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia). Dilihat dari namanya sudah terlihat, bahwasanya PSSI terbentuk dari sebuah semangat persatuan kuat.

Ada satu sosok yang sangat lekat dengan PSSI, ia adalah Soeratin Sosrosoegondo. Ketua Umum pertama PSSI, andil Soeratin dalam sepak bola Indonesia sangat besar, sorang insinyur sipil yang banting setir ke lapangan hijau.

Semangat persatuan jadi landasan pembentukan PSSI, terbukti saat Soeratin terpikir bahwa sepak bola merupakan medium tepat untuk menyemai nasionalisme di kalangan pemuda sebagai tindakan menentang Kolonial.

Dengan alasan tersebut, Soeratin berinisiatif membuat pertemuan bersama beberapa tokoh sepak bola yang berasal dari Yogyakarta, Solo dan Bandung. Pertemuan itu bahkan dilakukan secara diam-diam.

Hal itu dilakukan untuk menghindari sergapan polisi kolonial Belanda yang gencar membredel pergerakan-pergerakan pemuda yang mereka pandang sebagai usaha perlawanan rakyat Indonesia pada tahun-tahun tersebut.

Setelah mendapat dukungan dari tokoh sepak bola Yogya, Solo dan Bandung, akhirnya pada pertemuan di Jakarta tepatnya di hotel Binnenhof di Jalan Keramat 17 dengan salah satu tokoh sepak bola Jakarta.

Kesepakatan yang terjalin dengan beberapa Bond (Perkumpulan) barulah melahirkan PSSI pada 19 April 1930. Atas anddil VIJ (Persija), BIVB (Persib), Persatuan Sepak Bola Mataram (PSIM), VVB (Persis), MVB (PSM Madiun), SIVB (Persebaya) dan IVBM (PPSM).

Kini tak terasa PSSI telah genap berusia 92 tahun pada (19/04/22) kemarin. Lantas bagaimana nasib 7 klub pendiri, sebab di kasta teratas hanya menyisakan Persija, Persib, Persebaya dan Persis yang baru saja naik dari divisi dua tahun 2021 lalu.