Liga Indonesia

3 Klub Pendiri PSSI Bernasib Apes, 1 Klub Sempat Mati Suri Sebelum Bangkit Kembali

Senin, 2 Mei 2022 08:50 WIB
Penulis: Agung Wicaksono | Editor: Prio Hari Kristanto
© INDOSPORT/Yooan Rizky Syahputra
Logo klub sepak bola PSIM Yogyakarta. Copyright: © INDOSPORT/Yooan Rizky Syahputra
Logo klub sepak bola PSIM Yogyakarta.
PSIM Jalan di Tempat, PPSM Penuh Konflik dan Terpuruk di Liga 3 Jateng

Nasib apes justru terjadi pada tiga Bond (perkumpulan) yang ikut memprakarsai PSSI 92 tahun lalu. Meski ketiga klub ini merupakan pendiri PSSI pada masa lalu, tak menjamin mereka memiliki prestasi di liga Indonesia.

Mulai dari PPSM Magelang, tim asal Kabupaten Magelang ini bisa dikatakan mati segan hidup tak mau. Sebab, setelah sempat eksis di Divisi Utama Indonesia beberapa tahun lalu, nasib tim ini makin tak jelas setiap tahunnya.

Meski merupakan salah satu klub tertua di Indonesia yang lahir pada 15 Maret 1919, namun sayangnya prestasi mereka tak sebaik pendiri lainnya. Sepanjang sejarah klub, PPSM termasuk tim semenjana.

Ada banyak masalah yang terjadi di internal klub, mulai dari keterbatasan dana, persiapan tak serius, tunggakan gaji hingga berbagai masalah yang tak kunjung bisa diselesaikan oleh tim berjuluk Macan Tidar tersebut.

Suporter PPSM Magelang sebenarnya tahu kondisi borok yang ada di internal tim kebanggaan mereka. Atas dasar itu, awal tahun lalu sempat ada gerakan dari pandemen PPSM yang menuntuk perombakan manajemen klub.

Terakhir klub dengan jersey oranye ini sempat berpartisipasi di Liga 3 regional yang diadakan oleh Asprov PSSI Jawa Tengah. Kini mereka tengah berjuang kembali ke divisi kedua, setelah sempat bertaji di tahun 2009 lalu.

Klub kedua, tentu saja PSIM Jogja. Penikmat bola tanah air tentu tak asing dengan tim berjuluk Laskar Mataram ini. PSIM merupakan klub tertua yang ada di Yogyakarta jika dibandingkan dengan Persikup Kulon Progo, Persig Gunungkidul, Persiba Bantul maupun PSS Sleman.

Mereka merupakan klub sepak bola pertama di kota pelajar. Dibentuk pada tahun 1929 tepatnya di bulan September tanggal lima. Sejatinya setelah sempat keluar sebagai juara divisi satu pada tahun 2005, prestasi tim asal kota Jogja ini cenderung menurun.

Bersama Laskar Sembada, kedua klub ini sempat kalah pamor dengan Persiba Bantul yang sempat mencicip ketatnya persaingan Indonesia Super League (ISL) setelah keluar sebagai juara Divisi Utama tahun 2010.

Kini keadaan PSIM justru lebih baik dari Persiba Bantul. Laskar Mataram masih tetap bertahan di divisi kedua, Liga 2 Indonesia. Sementara Laskar Sultan Agung berkutat di level Liga 3 Asprov PSSI DIY, namun kondisi mereka tak lebih baik dari PSS.