In-depth

5 Pelatih Pendongkrak Ranking FIFA Timnas Indonesia: Ada Luis Milla, Shin Tae-yong Kalah Jauh

Senin, 27 Juni 2022 04:21 WIB
Editor: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji
© eadtopics.com
Lima Pelatih Pendongkrak Ranking FIFA Timnas Indonesia: Ada Luis Milla, Shin Tae-yong Masih Kalah Jauh. Copyright: © eadtopics.com
Lima Pelatih Pendongkrak Ranking FIFA Timnas Indonesia: Ada Luis Milla, Shin Tae-yong Masih Kalah Jauh.

INDOSPORT.COM - Berikut lima pelatih terbaik yang pernah mendongkrak posisi Timnas Indonesia di ranking FIFA, termasuk ada nama Luis Milla, sedangkan Shin Tae-yong masih kalah.

Sebagaimana diketahui, fans Garuda baru-baru ini tengah bangga dengan prestasi Shin Tae-yong yang telah berhasil membuat Timnas Indonesia naik 20 tangga di ranking FIFA.

Hal ini setelah Timnas Indonesia hanya mengalami lima kali kekalahan dari 21 pertandingan (dua tak masuh hitungan FIFA) sejak dilatih Shin Tae-yong pada Desember 2019 lalu.

Skuat Garuda kini bertengger di urutan ke-155 dunia, setelah sebelumnya sempat terjebak di posisi ke-175. Meski begitu, rupanya prestasi Shiin Tae-yong ini belum ada apa-apanya.

Pelatih asal Korea Selatan tersebut masih kalah dari tujuh nama mantan juru taktik Timnas Indonesia lainnya dalam hal mendongkrak ranking FIFA.

Berikut INDOSPORT telah merangkum lima mantan pelatih Timnas Indonesia pendongkrak ranking FIFA:

1. Rusdy Bahalwan 120-76 (1997-1998): Naik 44 Peringkat

Saat masih aktif menjadi pemain, Rusdy membawa Persebaya Surabaya menjadi juara perserikatan era 1977-1978 dan sebagai pelatih menjuarai Liga Indonesia musim 1996-1997.

Selain Persebaya, Rusdy juga sempat membesut Timnas Indonesia di tahun 1998 dan membawa skuat Garuda menempati peringkat ketiga Piala Tiger (sekarang Piala AFF) 1998.

Ia menjadi pelatih pertama mampu membawa Timnas Indonesia melesat 44 tangga di ranking FIFA. Peningkatan ini terjadi pada periode 2 September 1997 (120) hingga 10 September 1998 (76).

Bisa berada di posisi ke-76 dunia menjadi pencapaian terbaik Timnas Indonesia, meski saat itu situasi ekonomi dan politik dalam negeri sedang panas.

Pada Agustus 2011 silam, Rusdy Bahalwan dinyatakan meninggal dunia di usia 64 tahun karena penyakit degeneratif dan stroke yang dideritanya sejak 2004.