Bola Internasional

Jelang Piala AFF Timnas U-19 vs Brunei, Pengamat: Marselino Jangan Dibuat Egois!

Senin, 4 Juli 2022 13:25 WIB
Penulis: Martini | Editor: Indra Citra Sena
© Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Gelandang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan di laga ujicoba melawan Timor Leste dalam pertandingan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Kamis (27/01/22). Foto : Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT Copyright: © Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Gelandang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan di laga ujicoba melawan Timor Leste dalam pertandingan di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Kamis (27/01/22). Foto : Nofik Lukman Hakim/INDOSPORT
Binder Singh: Jangan Bertumpu pada Marselino

Berkaca dari pengalaman kontra Vietnam, Binder Singh berharap laga kedua Timnas Indonesia U-19 vs Brunei Darussalam, lini serang Garuda Muda bisa lebih kreatif lagi.

Binder Singh juga menegaskan agar Timnas U-19 tidak boleh bertumpu pada Marselino Ferdinan lagi, dan biarkan dia mengatur jalannya serangan dari posisi tengah.

"Marselino Ferdinan ini nampak terlalu dipaksakan, selain membantu proses serangan, dia juga coba mencetak gol."

"Sebagai kreator serangan, akan lebih baik dan efektif jika dia bisa membagikan bola dan pemain lain melanjutkan pergerakan untuk menciptakan peluang," ujar Binder.

"Sebab kemarin kita lihat Marselino yang membawa bola, Marselino yang mencoba shooting, Marselino yang terus-menerus memberikan umpan kunci terakhir."

"Bukan berarti dia pemain egois, tapi mau tidak mau dia harus bergerak seperti itu. Kalau nggak, sulit sekali untuk mengatasi high pressing dari para pemain Vietnam."

Di sisi lain, Binder Singh mengapresiasi pemain bertahan Timnas Indonesia U-19 yang bermain kompak mengatasi Vietnam.

"Para pemain Vietnam sangat sulit untuk membangun serangan, bisa diblok di lini tengah. Dalam urusan bertahan, pemain kita sudah bagus, rapi, kompak," ujarnya.

Satu pesan penting yang disematkan Binder Singh untuk skuat Timnas U-19, bahwa mereka harus cepat mengambil keputusan.

"Menurut saya bukan egois, tapi mereka nggak paham bahwa untuk menciptakan peluang yang berbahaya, mereka harus mengambil keputusan secara cepat."