Liga Indonesia

Gemas Kinerja Buruk Wasit Liga 1, Pelatih Persikabo Minta Adanya Evaluasi

Minggu, 24 Juli 2022 20:20 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Prio Hari Kristanto
© Zainal Hasan/Indosport.com
Gustavo Tocantins (kiri), Djadjang Nurdjaman dan Renan Sgaria (kanan). Foto: Zainal Hasan/Indosport.com Copyright: © Zainal Hasan/Indosport.com
Gustavo Tocantins (kiri), Djadjang Nurdjaman dan Renan Sgaria (kanan). Foto: Zainal Hasan/Indosport.com

INDOSPORT.COM - Kinerja wasit di Lga 1 2022-2023 kembali mendapat sorotan tajam dan pelatih Persikabo, Djadjang Nurdjaman, pun buka suara. 

Kinerja wasit di Lga 1 kembali mendapat sorotan tajam. Hasil ini tak lepas dari keputusan kontroversial di dua laga awal Liga 1 2022-2023, Minggu (24/07/22).

Keputusan kontroversial wasit terjadi di laga PSIS Semarang melawan RANS Nusantara FC. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Jatidiri Semarang ini memang berakhir imbang 1-1.

Namun di laga tersebut ada keputusan kontroversi yang diambil oleh wasit Yeni Kristianto.Yeni menilai ada pelanggaran yang dilakukan pemain RANS Nusantara David Laly terhadap pemain PSIS Semarang, Oktafianus Fernando.

Bila dilihat dari tayangan ulang terlihat Oktafianus Fernando sebetulnya lebih dulu terjatuh sendiri tanpa adanya kontak dari David Laly.
 
Tak hanya di laga PSIS Semarang melawan RANS Nusantara, keputusan kontroversi juga terjadi di laga Bali United melawan Persija Jakarta.

Dalam laga yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar Bali ini Persija Jakarta sejatinya mendapatkan penalti. Umpan silang Firza Andika membentur Andhika Wijaya. Dalam tayangan ulang tampak jelas bola mengenai tangan Andhika.

Namun wasit Fariq Hitaba tidak memberikan penalti terhadap Persija Jakarta. Terkait dengan keputusan-keputusan kontroversial ini pelatih Persikabo 1973, Djajang Nurdjaman berharap ada perbaikan kinerja wasit.

"Tentu ini harapan kita semua. Pelatih, pemain, masyarakat tentu berharap ada perbaikan kinerja wasit di lapangan," ucap Djajang Nurdjaman.

Pelatih yang kerap disapa Djanur ini dengan adanya keputusan kontroversi ini harus ada perbaikan di sisi pengadil.

Sebab bila ini terus terjadi bisa merugikan klub peserta Liga 1. "Baru empat pertandingan ada kesalahan fatal. Tentu harus jadi koreksi," tegas Djanur.

"Semoga di game-game berikutnya tidak terjadi lagi begitu. Kalau pengadil jeli, bagus, pertandingan mutu kompetisi kita akan semakin membaik," tutup mantan pelatih Barito Putera ini.