Liga Indonesia

Liga 1: Klub Kena Denda Besar Terus, Arema FC Bakal Tindak Tegas Suporter

Selasa, 16 Agustus 2022 15:00 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Prio Hari Kristanto
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Perilaku tidak bertanggung jawab oknum suporter Arema FC yang menyalakan flare di laga Liga 1 lawan PSS Sleman. (Foto: Ian Setiawan/INDOSPORT) Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Perilaku tidak bertanggung jawab oknum suporter Arema FC yang menyalakan flare di laga Liga 1 lawan PSS Sleman. (Foto: Ian Setiawan/INDOSPORT)

INDOSPORT.COM - Arema FC langsung memberi respons tegas terhadap jatuhnya sanksi dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI atas sejumlah pelanggaran suporter di Liga 1 yang terbit pada Senin (15/08/22).

Komdis bahkan menjatuhkan sanksi berupa denda yang sangat besar atas pelanggaran terhadap regulasi Liga 1. Arema FC dijerat sanksi denda sebesar Rp170 juta.

Menanggung Sanksi Besar, Arema FC Bakal Lebih Tegas Lagi Terhadap Suporter. Sanksi besar itu tak lepas dari turunnya 3 Surat Keputusan Komdis atas sejumlah pelanggaran regulasi. Arema FC wajib bertanggung jawab atas perilaku segelintir suporter mereka. 

Pelanggaran itu terjadi selama Arema FC menjamu PSS Sleman yang berkesudahan dengan skor imbang 0-0 di Stadion Kanjuruhan Malang, Jumat (05/08/22) lalu. 

Sanksi untuk Arema FC meliputi insiden penyalaan flare, lemparan benda ke arah lapangan hingga teror petasan oleh sekelompok oknum suporter di tempat menginap tim PSS Sleman.

Pihak klub berlogo kepala singa pun sangat menyesalkan situasi ini. Padahal, klub juga tak pernah lelah dalam melakukan sosialisasi perihal ini kepada suporter.

"Hal ini tentu saja sangat disayangkan. (Karena) berakibat pada kerugian pada klub," ujar Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC, Abdul Haris.

Kendati demikian, pihaknya tak bisa menggantungkan semua langkah pencegahan dari kinerja perangkat panpel. Perlu peran berbagai pihak dalam mengatasi "penyakit" ini.

"Hal utama yang harus dibangun adalah kesadaran," beber figur yang juga pejabat di Dispora Kabupaten Malang tersebut.

"Seketat apapun pengamanan dengan jumlah personel yang banyak, hal itu tidak akan berarti tanpa adanya kesadaran dari suporter," tandas dia.