Bola Internasional

4 Konspirasi di Ajang Piala Dunia: dari Kisah Korea Selatan hingga Brasil ‘Jual’ Gelar

Rabu, 21 September 2022 15:35 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© FIFA
Legenda Prancis, Zinedine Zidane, mencetak gol ke gawang Brasil dalam pertandingan final Piala Dunia, 12 Juli 1998. Copyright: © FIFA
Legenda Prancis, Zinedine Zidane, mencetak gol ke gawang Brasil dalam pertandingan final Piala Dunia, 12 Juli 1998.
Konspirasi Lainnya

3. Brasil Merelakan Gelar

Pada Piala Dunia 1998 silam, Brasil berhasil lolos ke babak final dan bertemu tuan rumah Prancis. Di final tersebut, Selecao pun harus menyerang 0-3.

Kekalahan ini pun dianggap aneh, sehingga muncul teori konspirasi bahwa Brasil sengaja kalah di final. Pasalnya, saat itu Selecao dihuni pemain-pemain kelas wahid bila dibandingkan Prancis.

Teori ini dibarengi dengan fakta bermainnya Ronaldo di final. Padahal sebelum pertandingan, ia sempat mengalami kejang dan tengah dalam kondisi tidak fit.

Untuk hal ini, muncul teori konspirasi bahwa Ronaldo dipaksa bermain oleh sponsornya, Nike, agar bisa menyaingi pamor sponsor Zinedine Zidane, Adidas.

4. Kerjasama Inggris-Jerman di Piala Dunia 1966

Teori konspirasi pun muncul di Piala Dunia 1966 yang melibatkan kerjasama dua musuh bebuyutan, yakni Inggris dan Jerman.

Teori konspirasi menyeret dua negara yang bermusuhan ini agar Argentina dan Uruguay, yang akan bertemu Inggris dan Jerman, tersingkir di perempat final.

Saat itu, wasit Jerman yang memimpin laga Inggris vs Argentina mengeluarkan 1 kartu merah untuk Argentina, sedangkan wasit Inggris yang memimpin laga Jerman vs Uruguay mengeluarkan 3 kartu merah untuk Uruguay.

Karena keputusan dua wasit tersebut, Argentina dan Uruguay pun tersingkir, sehingga Inggris dan Jerman ke semifinal dan bertemu di final.