Bola Internasional

4 Konspirasi di Ajang Piala Dunia: dari Kisah Korea Selatan hingga Brasil ‘Jual’ Gelar

Rabu, 21 September 2022 15:35 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© FIFA.com
Selebrasi pemain KoreanSelatan, Ahn Jung-Hwang usai menjebol gawang Italia di Piala Dunia 2002 Copyright: © FIFA.com
Selebrasi pemain KoreanSelatan, Ahn Jung-Hwang usai menjebol gawang Italia di Piala Dunia 2002
Teori Konspirasi di Piala Dunia

1. Piala Dunia 1958 Tak Digelar di Swedia

Pada edisi 1958 lalu, Piala Dunia disebut-sebut digelar di Swedia. Pada edisi tersebut, Brasil yang dibela oleh Pele berhasil menjadi kampiun.

Terlepas dari aksi heroik Pele bagi Brasil, penyelenggaraan Piala Dunia 1958 melahirkan teori konspirasi di masyarakat umum.

Dalam teori konspirasi yang beredar, disebutkan bahwa Piala Dunia 1958 sebenarnya tak digelar di Swedia, melainkan di Amerika Serikat.

Diklaim oleh sejarawan Swedia, Bar Jacques de Waern, Piala Dunia 1958 adalah bagian uji coba CIA untuk menguji program televisi.

2. Kelolosan Korea Selatan di Piala Dunia 2002

Pada Piala Dunia 2002 lalu yang digelar di Asia untuk pertama kalinya, Korea Selatan menciptakan sejarah dengan lolos ke semifinal.

Korea Selatan, selaku tuan rumah bersama Jepang, berhasil ke semifinal usai mengalahkan tim-tim unggulan seperti Italia dan Spanyol.

Namun kisah Cinderella Korea Selatan di Piala Dunia 2002 ini melahirkan teori konspirasi, di mana FIFA mendukung Taeguk Warriors melangkah jauh agar Piala Dunia 2002 berlangsung meriah.

Teori ini makin diperkuat dengan keputusan wasit di babak 16 besar Piala Dunia 2002 yang merugikan Italia dan malah menguntungkan Korea Selatan.