Bola Internasional

Pratama Arhan Bikin 2 Assist di Timnas Indonesia vs Curacao, Tokyo Verdy Malah Kebanjiran Hujatan

Minggu, 25 September 2022 20:45 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Prio Hari Kristanto
© Arif Rahman/INDOSPORT
Pratama Arhan, pemain Timnas Indonesia (kanan). Foto: Pratama Arhan Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Pratama Arhan, pemain Timnas Indonesia (kanan). Foto: Pratama Arhan
Belum Saatnya Menuntut

Beruntung tidak semua netizen yang berasal dari Indonesia termakan fanatisme buta dan ikut-ikutan mencela Tokyo Verdy karena belum juga menjadikan Pratama Arhan pemain reguler.

Pasalnya jika pemain baru tidak bisa langsung melebur dengan permainan tim, hal itu adalah sebuah kewajaran. Apalagi Arhan baru berusia 20 tahun. Kontraknya di Ajinomoto Stadium pun masih berlaku hingga Januari 2024 mendatang.

Verdy pasti ingin benar-benar mematangkan dulu adaptasi Arhan sebelum mempromosikannya ke first team. Toh fullback kelahiran Blora itu bukan dianggurkan begitu saja melainkan dimainkan bersama tim junior.

Harusnya Verdy patut dipuji karena mampu menjaga level kebugaran Arhan tetap optimal sehingga saat dipanggil timnas Indonesia performa yang ia tunjukkan tidak menurun.

Publik sepertinya belum sadar betapa tingginya level sepak bola Jepang meski hanya di divisi dua. Persaingan di posisi Arhan sangat berat terutama karena Negeri Sakura adalah produsen bek sayap jempolan.

Sebut saja Atsuto Uchida, Yuto Nagatomo, hingga Hiroki Sakai dan Takehiro Tomiyasu. Semuanya sukses menembus liga top Eropa dan itulah standar yang diharapkan oleh klub-klub Jepang untuk fullback mereka.

Fans Timnas Indonesia harus ingat bahwa Stefano Lilipaly sebelumnya adalah pemain inti untuk tim kasta dua Belanda macam Telstar dan SC Cambuur, tetapi mati kutu saat menjajal Jepang.

Di Consadole Sapporo, gelandang naturalisasi tersebut hanya membuat satu penampilan saja dan akhirnya memilih hengkang sebelum genap satu musim di J2 League.

Maka dari itu sebaiknya kita lebih bijak lagi mensikapi situasi Pratama Arhan di Tokyo Verdy karena pihak klub pun sudah melihat potensi sang wonderkid.

Jika terlalu banyak protes, ditakutkan ke depannya klub-klub Jepang bisa-bisa akan ogah untuk merekrut bintang Timnas Indonesia lagi.