In-depth

Terseok-seok Bersama Massimiliano Allegri, Juventus Alami Siklus Buruk yang Terulang?

Minggu, 25 September 2022 23:32 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© REUTERS/Massimo Pinca
Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri. Foto: REUTERS/Massimo Pinca. Copyright: © REUTERS/Massimo Pinca
Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri. Foto: REUTERS/Massimo Pinca.
Tenang Saja, Juventus Pernah Lebih Buruk dari yang Sekarang

Hal tersebut sempat dirasakan oleh Claudio Marchisio, yang turut mengantarkan mantan klubnya itu juara Serie B pada musim 2006-2007.

Gelar tersebut membuktikan, bahwa Juventus memang layak berada di kompetisi kasta tertinggi yaitu Serie A.

Hanya saja, mereka harus membayar konsekuensi buntut keterlibatannya dalam kasus calciopoli yang memang menggegerkan kancah sepak bola Negeri Pizza saat itu.

Setelah kembali ke Serie A, Juventus bertahan dengan cukup baik di empat besar klasemen, hingga tibalah musim 2009-2010 di mana mereka hanya bisa finis di peringkat tujuh.

Hasil serupa juga terulang pada 2010-2011, sampai akhirnya Giuseppe Marotta mengambil langkah konkret untuk memperbaiki raihan ini.

Adalah Antonio Conte, yang direkrutnya sebagai pengganti Luigi Delneri. Kedatangan pelatih baru ini pun melambungkan harapan Juventus untuk kembali ke strips atas Serie A Liga Italia.

Harapan tersebut pun menjadi kenyataan. Juventus finis sebagai pemuncak klasemen akhir dengan 87 poin di tangan pelatih asal Italia tersebut pada 2011-2012.

Entah tangan dan otak ajaib seperti apa yang dimiliki Antonio Conte saat itu, bisa menyulap tim yang finis di peringkat 7 musim sebelumnya, menjadi juara musim berikutnya.

Bahkan, Juventus yang mengawali kesuksesan bersama juru taktik anyarnya tersebut, berhasil meraih scudetto selama tiga musim beruntun.

Momen krusial ini pun diingat betul salah satunya oleh mantan pemain Bianconer, Claudio Marchisio, saat berada di Festival Dello Sport beberapa waktu lalu.